Tergerak untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sebuah perusahaan yang berbasis di Falmouth, Massachusetts, bernama Cape Clasp, menciptakan gelang Tikós yang bahannya 100 % dari sampah plastik di lautan.
Menariknya, gelang sederhana ini tak hanya terbuat dari bahan hasil daur ulang sampah plastik, ia tersedia dalam 4 warna yang masing-masing memiliki pesan pengingat serta motivasi berbeda bagi pemakainya.
Biru: “Bring a Bag” mengingatkan konsumen untuk membawa tas belanja sendiri yang dapat digunakan kembali untuk membantu melestarikan sumber daya alam seperti minyak bumi (plastik) dan pohon (kertas).
Hitam: “Skip the Straw” mengingatkan konsumen untuk membawa sedotan yang dapat digunakan kembali saat memesan makanan atau minuman. Sedotan plastik adalah salah satu limbah utama yang menyumbat pantai dan membahayakan satwa laut.
Teal/Hijau Kebiruan: “Keep the Cup” mengingatkan konsumen untuk membawa cangkir sendiri untuk diisi ulang dan menghindari penggunaan gelas atau cup plastik sekali pakai.
Tan/Krem: “Clean the Coast” mengingatkan konsumen untuk membawa kantong sampah dan mengambil puing-puing sampah plastik ketika berada di pantai.
Dengan gelang Tikós, sang pendirinya Patrick Clarke, berharap bahwa perusahaannya tak hanya mengubah sampah plastik menjadi suatu produk atau mengurangi limbah dari tempat pembuangan sampah tapi bisa mengubah kebiasaan orang-orang yang menggunakan plastik sekali pakai yang saat ini membahayakan hewan laut.
“Menciptakan pasar baru untuk plastik laut akan mendorong penghapusannya, tetapi itu tidak akan cukup untuk melindungi kehidupan laut,” kata Patrick Clarke, sebagaimana dikutip dari Inhabitat.
“Tidak peduli berapa banyak plastik yang kita keluarkan dari air, mereka akan selalu ada dan bertambah lebih banyak kecuali kita mengubah kebiasaan kita.”tambahnya.
Clark juga mengatakan bahwa dengan mengubah kebiasaan sehari-hari kita dalam menggunakan plastik secara kolektif, kita dapat membuat dampak yang besar untuk lingkungan. Dia percaya bahwa pendidikan tentang plastik adalah alat yang lebih kuat daripada daur ulang.
Dengan misi membersihkan laut dari sampah plastik, Cape Clasp telah bermitra dengan Cape Cod National Seashore dan menyumbangkan 15 persen dari keuntungannya ke berbagai organisasi nirlaba yang bekerja untuk melindungi lumba-lumba, paus, penyu dan hiu. Misi ini dikampanyekan melalui aksi #makewaves.
Dilansir dari situs resminya, gelang Tikós saat ini dijual seharga 278 ribu rupiah per unit-nya. Cape Clasp mengklaim bahwa gelang buatannya ini awet dan bisa tahan lama dan sama halnya dengan proses terurainya sampah plastik di lautan.
Penulis : Diki Suherlan