Jakarta (Greeners) – Musisi Indonesia, Denny Frust memiliki cara yang sederhana untuk menemukan inspirasi nya dalam berkarya dan bermusik. Untuk menciptakan karya, ia fokus terhadap apa yang berada di sekelilingnya, baik keluarga, maupun teman-teman.
Seringkali, ia juga mengambil beberapa pelajaran dari kehidupannya, yang turut ia tuangkan dalam sebuah lagu. Denny juga menjelaskan, sebagian besar lagu yang ia ciptakan mengandung energi positif agar dapat diresapi dengan baik oleh pendengar.
“Kalau aku fokusnya lebih ke memotivasi atau menguatkan untuk banyak orang sih konsennya. Karena aku juga butuh energi itu, jadi kalau aku nulis ya pasti seperti itu tentang sesuatu yang memang memotivasi, karena nanti begitu mereka termotivasi aku juga menyerap energi positif dari mereka,” jelasnya pada saat Greeners wawancara, Kamis (09/09/2021).
Selain itu, ia juga menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap lingkungan. Denny Frust beberapa kali bergabung dengan gerakan-gerakan sosial, budaya, dan lingkungan. Salah satunya adalah, melakukan konser amal untuk menghasilkan tong sampah yang tersebar di sepanjang pantai Sanur.
Edukasi Peduli Lingkungan dimulai dari Keluarga
Denny bercerita, sejak kecil ia sudah belajar untuk menghargai dan peduli terhadap lingkungan dari kedua orang tuanya. Edukasi tersebut juga ia tularkan kepada anak-anaknya.
Ia menyebut, semua proses edukasi seharusnya berawal dari rumah atau keluarga. Agar, sejak usia dini anak mulai terbiasa untuk melakukan hal-hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya, dan menghargai lingkungan. Harapnya, hal tersebut akan terus terbawa hingga dewasa.
“Karena semuanya berawal dari keluarga, even kalau kita makan di fast food restaurant ya itu yang aku ajarin ke anak-anak adalah begitu kita selesai makan, nggak kita tinggalin tapi kita buang di tempat sampah dulu baru taro tempat yang sudah disediakan, dari hal-hal kecil seperti itu kita bisa tau bahwa kita sayang sama lingkungan,” ucapnya.
Denny Frust dalam Kampanye Bike to Work Indonesia
Tidak hanya dalam mendidik anak dan ikut serta dalam kampanye lingkungan. Rasa cinta lingkungannya juga ia tunjukkan dalam perannya menjadi Bike to Work Indonesia Ambassador. B2W merupakan sebuah pergerakan sipil yang mengedepankan kegiatan bersepeda untuk mengurangi polusi di Ibukota. Tidak hanya itu, mereka juga turut mengkampanyekan beberapa gerakan sosial, pilar advokasi dan edukasi.
Denny menyampaikan, alasan ia menjalin kerjasama dan bersinergi dengan pergerakan tersebut adalah visi-misi yang sejalan. Juga, dapat menjadi wadah untuk dapat menyebarkan awareness mengenai kegiatan bersepeda kepada masyarakat.
“Ini adalah wadah pergerakan untuk sesuatu yang memang lebih baik, untuk udara yang lebih baik, untuk kesehatan yang lebih baik. Jadi memang harus aku dukung karena sesuatu yang baik memang harus di support,” katanya.
Dalam kampanye yang ia lakukan bersama Bike to Work Indonesia, Denny tidak ingin terlalu keras dalam memberikan edukasi. Ia berfokus pada mengurangi ketergantungan dengan mobil atau motor sebagai kendaraan untuk mendukung kegiatan sehari-hari. Menurutnya, jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh dan memiliki waktu yang cukup, masyarakat dapat menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.
“Jadi kita sesuai sama kemampuan kita aja dalam artian paling nggak kita mengurangi ketergantungan lah, karena kalau makin banyak orang seperti itu paling nggak itu juga mengurangi banyaknya polusi gitu,” tutur Denny.
Denny Frust: Segala Kebutuhan Manusia Berasal dari Bumi
Lebih jauh, pada kesempatannya, Denny mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan tempat tinggal manusia, yaitu “Bumi”. Ia menuturkan sudah selayaknya manusia memperhatikan segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan.
Apa yang terjadi pada Bumi sudah menjadi tanggung jawab yang mutlak bagi manusia. Semua sumber kehidupan manusia, mulai dari makanan, air, udara, merupakan bagian dari “lingkungan” yang harus kita jaga keberlangsungannya.
“Karena kalau kita banyak sampah gabisa ngapa-ngapain juga, gabisa nanem apa kalau tanahnya banyak sampahnya, kalau kita nggak ngejaga pohon udara juga nggak bersih, kalau kita nggak ngejaga air nanti kita mau minum apa terus abis itu ntar malah keracunan, jadi tanah air dan udara memang harus kita jaga,” pungkasnya.
Dengan segala kebutuhan manusia tersebut, ia berharap, masyarakat dapat lebih menghargai lingkungan dan tidak merusak apa apa yang ada di dalamnya.
“Jadi manusia yang lebih baik, lebih ramah dengan lingkungan, dan jadi manusia yang memang menjaga lingkungan,” tutupnya.
Penulis: Zahra Safira