Si kecil dengan dampak besar. Mungkin itulah sebutan yang cocok menggambarkan gigi dan gusi. Meski hanya berbentuk kecil, gigi dan gusi sangat penting bagi kesehatan dan penampilan setiap orang. Umumnya, awam merawat gigi dan gusi dengan cara menyikatnya setiap hari. Namun, tahukah Anda bila menyikat gigi saja belum tentu cukup untuk merawat gigi secara maksimal?
Melansir dari Medical News Today, berikut delapan kebiasaan penting yang cukup sederhana untuk merawat kesehatan gigi dan gusi.
1. Teratur Menyikat Gigi, Cara Merawat Gigi yang Utama
Semua orang tentu tahu tentang menyikat gigi. Hal ini merupakan perawatan yang paling dasar bagi kesehatan gigi serta gusi. Namun, tidak banyak yang tahu tentang teknik menyikat gigi yang efektif. Cara menyikat gigi yang efektif adalah dengan melakukan gerakan melingkar kecil saat menyikat bagian depan, belakang dan atas setiap gigi. Proses ini membutuhkan waktu antara 2 hingga 3 menit.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan sikat gigi yang Anda gunakan. Menurut The American Dental Association (ADA) sikat gigi yang bagus adalah sikat gigi yang terbuat dari bulu dengan tekstur lembut. Penggunaan sikat gigi juga disarankan untuk diganti setiap tiga bulan atau bila sikat gigi sudah mulai terlihat usang.
2. Gunakan Fluoride
Fluoride merupakan salah satu komposisi yang sering ditemukan pada sejumlah produk pasta gigi dan obat kumur. Bukti menunjukkan bahwa kekurangan fluoride dapat menyebabkan kerusakan gigi. Hal tersebut kemudian diperkuat dengan sebuah tinjauan yang menemukan bahwa menyikat dan membersihkan dengan benang gigi saja tidak mencegah seseorang dari gigi berlubang jika mereka tidak menggunakan fluoride.
3. Bersihkan Sela Gigi dengan Benang Gigi
Flossing adalah cara membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi atau dental floss, benang gigi. Cara ini berguna untuk menghilangkan plak dan bakteri dari sela-sela gigi, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi. Hal ini juga dapat membantu mencegah bau mulut dengan menghilangkan kotoran dan makanan yang terperangkap di antara gigi.
4. Konsisten Mengujungi Dokter Gigi
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi gigi kita, sangat disarankan untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya sekali dalam enam bulan. Selama pemeriksaan gigi rutin, dokter akan memeriksa dan membersihkan gigi untuk menghilangkan plak serta karang gigi yang mengeras.
5. Jangan Merokok
Selain berbahaya bagi kesehatan organ bagian dalam, merokok juga dapat merusak kesehatan gigi. Orang yang merokok secara aktif umumnya memiliki gigi yang berwarna lebih kuning dari biasanya akibat kandungan nikotin yang terdapat dalam rokok. ADA memperingatkan bahwa orang yang merokok mungkin mengalami penyembuhan yang lambat setelah menjalani prosedur gigi. Merokok juga mempengaruhi penampilan mulut, menyebabkan gigi dan lidah menguning, serta dapat menyebabkan bau mulut.
Baca juga: Meneropong Kehadiran Fesyen Berkelanjutan
6. Gunakan Obat Kumur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat kumur tertentu dapat bermanfaat bagi kesehatan mulut. Menggunakan obat kumur bukan berarti dapat melewatkan tahapan menyikat gigi. Justru, obat kumur akan membantu menyempurnakan kesehatan gigi jika digunakan bersamaan dengan menyikat gigi.
7. Batasi Makanan Manis dan Pati
Mengonsumsi gula bisa menyebabkan gigi berlubang. Penyebab umumnya adalah permen dan makanan penutup, tetapi banyak makanan olahan juga mengandung tambahan gula. Organisasi kesehatan WHO merekomendasikan agar orang membatasi asupan gula hingga di bawah 10 persen dari kalori harian mereka.
8. Hindari Minuman Manis, Perbanyak Air Putih
Minuman yang dimaniskan dengan gula adalah sumber gula tambahan nomor satu dalam makanan orang-orang, khususnya di negara Amerika Serikat. Menghirup soda, jus, atau minuman manis lainnya dapat menyebabkan risiko gigi berlubang yang lebih tinggi. ADA kembali merekomendasikan untuk meminum air atau teh tanpa pemanis sepanjang hari. Atau jika sangat ingin meminum minuman manis bisa dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Penulis: Krisda Tiofani
Editor: Ixora Devi