Masyarakat sering kali menjadikan ruang terbuka hijau sebagai tempat pelarian dari hiruk pikuk kota. Selain memberikan warna baru, ruang terbuka hijau juga menjadi salah satu tempat refreshing dan rekreasi keluarga. Tak hanya itu, ternyata ruang terbuka hijau dapat membawa dampak positif bagi imun anak.
Sebuah studi American Association for the Advancement of Science (AAAS) menemukan anak yang lebih banyak beraktivitas di ruang terbuka hijau memiliki imunitas yang lebih kebal menghadapi penyakit. Studi ini menemukan intervensi lingkungan hijau dapat meningkatkan jalur imunoregulasi. Jalur ini berfungsi mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh, terutama pada masyarakat perkotaan.
Melansir Planet Ark, penelitian ini menemukan hubungan antara kekebalan anak-anak dan area bermain luar ruangan yang hijau. Mulanya, para peneliti mengubah pekarangan kerikil menjadi taman hijau yang subur. Mereka lalu menemukan sistem kekebalan anak-anak yang bermain di lokasi yang sama meningkat setelah sebulan. Peningkatan kekebalan tubuh ini akibat dari berkembangnya mikroba. Peneliti menemukan mikroba yang lebih beragam di kulit dan usus anak yang bermain di ruang hijau. Ragam mikroba ini meningkatkan kekebalan tubuh.
“Saat kami melihat hasilnya, kami sangat terkejut karena hasilnya sangat kuat. Studi kami dapat membuka jalan bagi praktik pencegahan baru untuk mengurangi penyakit epidemi global yang terkait kekebalan tubuh,” ujar Ketua Peneliti Aki Sinkkonen.
Baca juga: Empat Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan
Ruang Terbuka Hijau Undang Mikroba yang Tingkatkan Imunitas Anak
Sebanyak 75 anak berusia antara 3 dan 5 tahun menjadi subjek penelitian ini. Anak-anak tadi merupakan anak yang menghadiri pusat penitipan anak dan tinggal di lingkungan perkotaan, pun juga memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Para peneliti menyulap area bermain dengan lantai rumput yang berasal hutan alam, lengkap dengan semak kerdil, blueberry, crowberry, dan lumut untuk menjadi area bermain anak-anak. Anak-anak menghabiskan rata-rata 90 menit sehari di luar. Para peneliti lalu mendorong anak-anak ini untuk bermain dengan tanaman dan tanah.
“Mudah karena (area hijau) adalah tempat paling seru di halaman,” kata Sinkkonen.
The Guardian menyebut hasil pengujian yang dilakukan setelah 28 hari menunjukkan, keragaman mikroba pada kulit anak-anak yang bermain di ruang hijau sepertiga lebih tinggi daripada mereka yang masih bermain di kerikil. Mikroba ini juga meningkat secara signifikan di usus. Selain itu, sampel darah mereka juga menunjukkan perubahan bermanfaat pada berbagai protein dan sel yang terkait dengan sistem kekebalan tubuh, termasuk sitokin anti-inflamasi dan sel T regulatori.
Penemuan ini diharapkan dapat menjadi metode baru untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak hanya dengan memaparkan mereka pada lingkungan hijau. Adanya relasi yang kuat antara lingkungan hijau dan kesehatan manusia menunjukkan bahwa kita bisa memanfaatkan lingkungan tanpa harus merusaknya. Lingkungan hijau akan menjaga kita, jika kita ikut menjaga mereka.
Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
Editor: Ixora Devi