Judul | : | An Inconvenient Sequel: Truth to Power |
Tahun Rilis | : | 2017 |
Produksi | : | Paramount Pictures |
Sutradara | : | Jon Shenk, Bonni Cohen |
Pemain | : | Al Gore |
Genre | : | Dokumenter |
Durasi | : | 99 Menit |
“Fight like your world depends on it”- An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017)
Di atas permukaan Bumi yang luas ini, ternyata masih banyak orang yang merasa skeptis terhadap perubahan iklim. Masih banyak pihak yang menganggap bahwa perubahan iklim adalah berita bohong semata.“Fight like your world depends on it”- An Inconvenient Sequel: Truth to Power (2017)
Namun pada kenyataannya, berbagai bencana telah melanda Bumi ini. Banjir bandang, mencairnya es di Greenland, dan meningkatnya suhu di Bumi merupakan salah satu bukti bahwa perubahan iklim dan pemanasan global memanglah ada.
Begitulah kira-kira gambaran permasalahan yang ingin disampaikan oleh film An Inconvenient Sequel: Truth to Power ini.
An Inconvenient Sequel: Truth to Power merupakan sebuah sekuel dari film dokumenter berjudul An Inconvenient Truth (2006). Masih dibawakan oleh Al Gore, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan seorang aktivis lingkungan, film ini menceritakan tentang perjuangan Al Gore dalam melawan perubahan iklim.
Film yang memiliki durasi selama 99 menit ini dikemas dengan apik oleh dua sutradara Jon Shenk dan Bonni Cohen. Dengan menonton film ini, kita akan merasa seolah-seolah sedang berjalan berdampingan dengan Al Gore dan mengikuti perjalanan dirinya.
Kita dapat melihat bahwa Al Gore berusaha begitu keras untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam memerangi perubahan iklim melalui film ini.
Dalam film ini, Al Gore berusaha untuk menampik pendapat orang-orang yang masih sangsi terhadap perubahan iklim dengan cara melakukan berbagai presentasi ke banyak negara. Al Gore berusaha untuk meyakinkan masyarakat dunia bahwa adanya pemanasan global tak lain disebabkan oleh ulah manusia sendiri yang tidak berbuat ramah pada lingkungan.
Sepanjang menonton film ini, kita akan merasakan perasaan yang campur aduk. Rasa ngeri bercampur sedih akan kita rasakan ketika melihat banjir bandang dan badai melanda Filipina, dan rasa tegang pun dapat kita rasakan ketika menyaksikan scene di mana Al Gore terkepung oleh aksi terorisme di Paris.
Dalam film ini juga kita dapat melihat betapa rumitnya proses pembuatan Persetujuan Paris 2015 dan betapa sulitnya untuk membujuk India supaya turut menyepakati persetujuan ini. Film dokumenter ini ternyata mampu mengaduk emosi para penontonnya.
Rasa geram juga dapat kita rasakan saat melihat scene ketika Presiden AS yang baru, Donald Trump, memutuskan AS untuk mengundurkan diri dari Kesepatakan Paris. Meski demikian, optimisme Al Gore dalam melawan perubahan iklim tidaklah surut. Ia tetap semangat untuk mengajak masyarakat dunia turut berjuang dalam melawan perubahan iklim.
An Inconvenient Sequel: Truth to Power memiliki banyak pesan moral yang dapat kita petik. Film ini dapat membuka cakrawala kita terhadap kondisi Bumi saat ini dan dapat menyadarkan kita untuk tetap berbuat baik terhadap alam.
An Inconvenient Sequel: Truth to Power mengajak kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Penulis: ARF