Olahraga lari bukan hanya sekadar orang dewasa saja yang bisa melakukannya. Namun, olahraga yang menyehatkan ini juga bisa anak-anak lakukan. Bahkan, banyak manfaat baik bagi kesehatan si kecil, lho,Sobat Greeners!
Olahraga lari merupakan olahraga high impact yang mempunyai manfaat kesehatan yang sangat baik bagi anak-anak. Selain bisa meningkatkan kebugaran jantung dan pernafasan, olahraga lari juga bisa meningkatkan kepadatan tulang atau massa tulang. Bahkan, olahraga lari punya efek positif terhadap kesehatan mental anak.
Menurut World Health Organization (WHO), anak-anak yang masih dalam proses tumbuh dan berkembang direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau berat minimal durasi satu jam setiap hari.
BACA JUGA: Ajang Lari Jakarta Marathon Terapkan Konsep Ramah Lingkungan
Medical Director Jakarta Marathon 2023, Dokter Andi Kurniawan mengatakan dengan pendekatan yang tepat tentang manfaat dari olahraga lari, anak-anak akan lebih cenderung mengembangkan kebiasaan lari yang sehat, sehingga akan mereka bawa hingga dewasa.
“Menumbuhkan minat anak-anak terhadap olahraga lari memerlukan pendekatan yang menyenangkan,” ungkap Andi.
Berikut enam cara membangun memotivasi anak-anak usia sekolah dasar agar menyukai olahragi lari. Simak selengkapnya di bawah ini, ya, Sobat Greeners!
1. Jadilah Teladan
Tahukah kamu Sobat Greeners? Anak-anak itu cenderung meniru perilaku sikap orang tua. Jika sang anak melihat orang tua mereka menikmati olahraga lari, tentu sang anak juga akan tertarik mencobanya.
Oleh sebab itu, peran orang tua sangatlah penting untuk membentuk kebiasaan anak. Terutama dalam olahraga ini, orang tua perlu memulai olahraga lari dan mengajak sang anak untuk memulainya. Sehingga, kesukaan terhadap olahraga ini bisa menular pada anak.
2. Utamakan Keselamatan
Tidak sekadar menjadi teladan saja, dalam memotivasi anak menyukai olahraga lari, orang tua juga bisa memulainya lewat permainan atau obrolan ringan. Kemudian, sampaikan manfaat-manfaat kesehatan dari olahraga lari ini kepada anak.
Tanpa membuatnya terlalu teknis, biacarakanlah tentang bagaimana lari membantu jantung kita, paru-paru, dan membuat tulang kita menjadi kuat. Jangan lupa juga, ajarkan anak untuk memulai dengan pemanasan dan menyelesaikan melalui pendinginan untuk mencegah cedera serta meningkatkan fleksibilitas.
3. Jadikan Aktivitas Rutin
Tips ketiga, jadikanlah olahraga ini menjadi aktivitas yang rutin. Misalnya, orang tua bisa ajak sang anak untuk lari di pagi atau sore. Bahkan, ketika hari libur untuk aktivitas olahraga ini juga bisa dilakukan bersama keluarga.
Dengan melakukan hal ini, bukan hanya memberikan dampak kesehatan saja lho! Tetapi juga baik untuk psikologis tumbuh kembang anak.
4. Pujilah Upaya, Bukan Hasil
Sobat Greeners, kalian perlu tahu bahwa pujian inilah yang bisa meningkatkan anak semakin semangat untuk melakukan rutinitas ini. Namun, perlu diketahui juga bahwa sang anak perlu dipuji dari upaya dan semangat sang anak saat berlari, bukan hanya diberikan pujian seberapa cepat mereka berlari.
Sebab, secara tidak langsung kita sudah fokus pada upaya mengembangkan pola pikir pertumbuhan dan mengajarkan anak untuk menghargai proses, bukan hanya hasilnya.
5. Ajak Teman-teman Anak
Anak-anak lebih cenderung menikmati aktivitas yang dilakukan bersama teman-temannya dan dianggap sebagai permainan. Membuat lari menjadi permainan (seperti bermain kejar-kejaran atau berlari ke pohon tertentu atau ke tanda tertentu dan kembali) dapat meningkatkan keinginan anak untuk berlari.
Interaksi sosial dan olahraga bersama juga akan berdampak besar pada kemampuan anak bersosialisasi. Jadi ajaklah keluarga lain untuk bergabung, ya!
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia