4. Deterjen pakaian
Pada deterjen pakaian terkandung bahan-bahan kimia yakni surfaktan (15-25%), builder, filler dan aditif yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia serta lingkungan. Deterjen dapat mencemari lingkungan melalui busa yang dibuang melewati saluran air. Busa yang tidak mudah hilang ini dapat menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen ke dalam air. Kondisi ini dapat membuat organisme di dalam air kekurangan oksigen hingga dapat menimbulkan kematian.
Dari segi kesehatan, bahan surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar hingga menghilangkan kelembaban alami. Untuk mengganti deterjen, Sobat Greeners dapat menggunakan baking soda, asam cuka dan jeruk lemon.
5. Pembersih lantai
Pembersih lantai mengandung bahan kimia berbahaya, yaitu Cresylic Acid (1,5 %), Ethoxylated Alcohol (4 %), Benzalkonium Chloride (2 %), Natrium Lauril Eter Sulfat (2,5 %), dan Alcohol Ethoxylate Natrium Lauril Eter Sulfat atau disebut Sodium Laureth Sulfate (SLS). SLS dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit sensitif. SLS dapat diketahui dari baunya yang menyengat.
Dari penjelasan di atas, ada baiknya kita mengenali bahan, barang atau zat disekitar kita yang berpotensi menjadi limbah B3 dan dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, dengan bersikap cermat dan memilah sampah yang kita timbulkan, kita juga turut meminimalisir pencemaran lingkungan.
Penulis : Gloria Safira