Gaya hidup minimalis seringkali dinilai dengan memiliki barang yang lebih sedikit, seperti pakaian atau sepatu, hingga menggunakan produk dari bahan organik. Namun, pemahaman tentang gaya hidup minimalis tidak selalu demikian.
Penulis buku buku Minimalism Essential Essay, Joshua Millburn dan Ryan Nicodemus berbagi pemahaman mengenai gaya hidup minimalis. Menurut keduanya kehidupan minimalis bukan berfokus kepemilikan barang dalam jumlah yang lebih sedikit, melainkan sebuah cara untuk menemukan kemerdekaan.
Minimalis merupakan sebuah langkah untuk menemukan kebahagiaan. Secara garis besar istilah tersebut mengacu pada sebuah sarana untuk mendapatkan rasa puas dalam kehidupan. Beberapa manfaat yang diperoleh dari menerapkan pola hidup sederhana adalah mengalihkan diri dari hal-hal yang tidak terlalu penting ke sesuatu yang penting, meminimalisir gaya hidup konsumtif, dan menciptakan hal-hal baru, hingga memiliki dampak baik pada kesehatan mental.
Umumnya gaya hidup minimalis dinilai sulit untuk diterapkan, tetapi dengan tiga pola pikir berikut dapat membantu memulainya.
1. Menentukan hal yang penting
Ketika ingin memulai gaya hidup minimalis, seseorang perlu menentukan hal apa yang penting dan sebaliknya. Pola hidup ini berfokus pada hal yang penting. Oleh karena itu perlu dipilah apa saja yang ingin tetap dipertahankan dan yang harus dilepaskan.
Untuk pola pikir, hidup secara minimalis tidak selalu berorientasi pada benda, tetapi pada kegiatan yang seringkali dilakukan. Dengan menentukan prioritas, hal ini dapat membantu untuk memulai gaya hidup minimalis.