Mitigasi bencana adalah tindakan untuk mengurangi dampak bencana sebelum bencana itu terjadi. Istilah mitigasi ini berlaku luas seperti persiapan bangunan, persiapan alat-alat medis, persiapan kebutuhan yang diperlukan saat bencana terjadi termasuk teknik perlindungan yang dilakukan sebagai persiapan jika terjadi bencana.
Seperti dikutip dalam situs Greeners.co (28/12/18), Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Herry Jogaswara mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana harus diedukasi dan diberikan materi yang berkaitan dengan bencana-bencana yang sangat berpotensi di wilayah mereka. Dukungan pendidikan bencana juga telah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo kepada jajaran terkait untuk memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan.
Pengetahuan terkait pendidikan kebencanaan atau mitigasi bencana sebaiknya dikenalkan sedini mungkin pada anak-anak. Menurut Dr. Heru Susetyo LLM (Visiting Researcher Disaster Prevention Research Inst Kyoto University & Chulalongkorn University), pendidikan mitigasi bencana pada anak dilakukan dengan tujuan memberi informasi pada anak tentang pengetahuan mengenai bencana, memberi pemahaman tentang perlindungan secara sistematis, membekali anak melalui latihan praktis, seperti bagaimana melindungi dirinya dan bagaimana mereka bisa merespon bencana tersebut secara tenang, tepat dan cepat.
Salah satu cara untuk dapat menyampaikan edukasi tentang mitigasi bencana adalah menggunakan media permainan atau game. Permainan umumnya digunakan sebagai sarana hiburan, namun sekarang permainan sudah mulai dikembangkan sebagai alat pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Pembelajaran menggunakan permainan bertujuan agar proses belajar mengajar menjadi menyenangkan sehingga materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami oleh anak. Berikut ini tiga jenis media permainan yang dapat digunakan dalam pendidikan mitigasi bencana pada anak:
(Selanjutnya…)