Bagi kamu yang sedang menjalankan diet sehat, pasti sudah tak asing lagi dengan Porang atau iles-iles. Beras porang adalah salah satu yang sering dikonsumsi banyak orang.
Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) berasal dari famili Araceae yang pertama kali terpublikasi pada tahun 1837. Ada banyak nama ilmiah sinonim, di antaranya Amorphophallus burmanicus, Amorphophallus planus, Conophallus muelleri (Blume), dan Amorphophallus blumei.
Tanaman ini awalnya ditemukan di Kepulauan Andaman India, kemudian menyebar ke beberapa negara seperti Myanmar, Thailand, dan Indonesia. A. muelleri dapat tumbuh dan kita temukan di mana saja, seperti di bawah rumpun bambu, tepi sungai, semak belukar, ataupun tepi hutan jati.
Bunga Porang Berbentuk seperti Tombak
Warna tangkai daun porang cukup bervariasi, dari hijau muda, hijau tua, hingga kecokelatan. Terdapat bercak-bercak putih kehijauan, abu-abu, atau kecokelatan. Permukaan daunnya halus bergelombang dengan permukaan batangnya yang halus dan licin. Daunnya berbentuk elips dengan ujung daun yang runcing.
Di samping itu, warna daun porang sama dengan warna tangkai daunnya. Kemudian, bagian tepi daunnya berwarna ungu muda, hijau, hingga kuning.
BACA JUGA: Jamur Tudung Pengantin, Kecantikan Alam yang Mulai Langka
Bunga porang berbentuk seperti tombak dengan ujung yang tumpul, berukuran tinggi 10-20,5 cm. Biasanya, bunga ini akan muncul pada awal musim hujan atau pada akhir musim kemarau. Buah porang berwarna hijau saat masih muda dan berubah menjadi oranye kemerahan saat masak. Buahnya berdaging dan majemuk, akan masak ketika berumur 8-9 bulan dari mulai masa perbungaan.
Bagian umbi batangnya berwarna kecokelatan dengan bagian dalam yang berwarna putih susu. Di dalam umbinya terlihat butiran-butiran kristal glukomanan berwarna kekuningan. Umbi ini berbentuk bulat agak lonjong, permukaan kasar, dan bobotnya berkisar antara 50 hingga 3000 gram. Bagian umbi inilah yang kerap petani panen dan dapat kamu konsumsi.
Tinggi Glukomanan dan Rendah Kalori
Porang mengandung glukomanan yang tinggi sehingga dapat menjadi pangan alternatif yang rendah kalori dan menyehatkan. Indonesia Journal of Biomedical Science melansir bahwa A. muelleri terbukti dapat mengurangi berat badan dan parameter obesitas. Selain itu, dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki profil lipid.
Glukomanan yang terkandung memiliki potensi anti-inflamasi, anti-tumor, imunomodulator, serta menjadi terapi tambahan sebagai pencahar dan prebiotik. Jika ingin konsumsi umbi porang dengan olahan alami, kamu bisa merebus, mengukus, memanggang, ataupun menjadikannya keripik.
Penulis: Anisa Putri S
Editor: Indiana Malia