Ciri fisik merupakan salah satu pertimbangan yang bisa dipakai saat menamai spesies hewan maupun tumbuhan. Misalnya seperti ular cincin emas, spesies reptil berordo Squamata yang dinamai berdasarkan corak tubuhnya.
Ular cicin emas memiliki nama ilmiah Boiga dendrophila. Spesies ini dikenal juga sebagai ular tali wangsa, atau black mangrove catsnake serta gold-ringed catsnake dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan lingkungan hidupnya, beberapa orang juga menjuluki ular tersebut sebagai ular bakau. Namun, ia tidak mempunyai keterkaitan apapun dengan spesies Fordonia leucobalia.
Seperti namanya, spesies F. leucobalia berasal dari genus Fordonia dan famili Homalopsidae. Sedangkan black mangrove catsnake tergabung ke dalam genus Boiga dan famili Colubridae.
Morfologi dan Ciri-Ciri Ular Cincin Emas
Ular cincin emas dapat berkembang biak sampai sepanjang 2,5 meter. Kepalanya berbentuk oval dan agak lebih lebar daripada leher, dengan kulit bagian atas berwarna hitam mengilap.
Matanya terlihat melonjong kecil dan berwarna hitam. Bibir, bagian bawah mulut, hingga ke leher bawah berwarna kuning emas, sedang bagian atasnya berwarna hitam belang-belang.
Bagian belangnya ini tentu saja bercorak kuning emas atau kuning cerah. Tidak sama dengan bagian bawah, belang-belang kuning di punggungnya cuma berupa garis kecil yang berderet.
Gold-ringed catsnake tergolong sebagai ular berbisa yang mempunyai taring belakang. Level bisanya termasuk menengah; dapat berakibat fatal pada manusia, namun tidak membunuh.
Gejala yang ditimbulkan akibat gigitan ular ini, ialah rasa sakit yang hebat dan bengkak pada kulit. Namun bagi mangsanya, bisa ini dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 2 menit.
Habitat dan Distribusi Ular Cincin Emas
Habitat utama ular cincin emas adalah hutan yang lembap atau hutan dekat sungai. Mereka hidup di kawasan yang rendah sampai ke ketinggian 610 meter di atas permukaan laut (dpl).
Meski demikian, lokasi beraktivitasnya cenderung berada di hutan bakau sekitar pantai atau muara sungai. Mereka mencari makan di sana, yakni berupa tikus, kadal, kodok, serta katak.
Bukan cuma itu, ular tali wangsa bahkan memburu burung-burung, kelelawar dan ular kecil lain. Dua taringnya bisa menembus kulit mangsa, setelah mati lalu disantap secara perlahan.
Kawasan Asia Tenggara merupakan habitat terbesar hewan ini. Spesiesnya dapat kita jumpai di berbagai negara yaitu Myanmar, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, hingga Indonesia.
Di tanah air, hewan ini menyebar mulai dari daerah Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Bangka-Belitung, Jawa, hingga ke Sulawesi. Mereka juga bisa ditemukan di sebagian wilayah Filipina.
Kebiasaan dan Perilaku Ular Cincin Emas
Ular cincin emas tergolong sebagai hewan arboreal atau hidup di atas pohon. Mereka cukup jarang berada di atas permukaan tanah, selain untuk makan atau menyimpan telur-telurnya.
Selain itu, ular satu ini juga terkenal sangat agresif dan mudah menyerang. Ini mungkin tidak tergolong sebagai ular yang gesit, namun kemampuan renang dan memanjatnya cukup baik.
Ketika menjalar di atas pohon, ular ini menggunakan ekornya untuk menahan tubuh. Jikalau terjatuh, mereka akan secara cepat berenang dan menuju pohon terdekat untuk memanjat.
Berkat panjang tubuhnya, black mangrove catsnake dapat dengan mudah menyebrang dari satu dahan ke dahan lainnya. Ini juga memudahkan proses berenang serta melawan arus air.
Sebagai ular nokturnal, spesies F. leucobalia aktif pada malam hari dan tidur di waktu siang. Mereka bertengger di pepohonan rindang untuk berlindung dari sinar matahari dan mangsa.
Taksonomi Spesies Boiga Dendrophila
Penulis : Yuhan al Khairi