Tumbuhan Rane, Kerabat Paku yang Berkhasiat Tinggi

Reading time: 2 menit
Rane adalah salah satu tanaman purba. Foto: Shutterstock

Meski tidak tergolong sebagai spesies sejati, tumbuhan rane masih mempunyai kekerabatan erat dengan tanaman paku. Keduanya tergolong sebagai tumbuhan berpembuluh, walaupun secara klasifikasi berada pada divisi yang berbeda.

Rane adalah marga dari sekelompok tanaman berspora bebas dari keluarga Selaginellaceae. Genus ini dikenal juga sebagai Selaginella, yang sedikitnya membawahi 700 jenis tumbuhan.

Berbeda dengan paku sejati (Tracheophyta), rane tergabung ke dalam divisi Lycopodiophyta. Keduanya kerap disamaratakan, sebab mempunyai siklus hidup dan organ-organ yang mirip.

Berdasarkan taksonomi, tanaman Selaginella justru berada dalam satu divisi dengan Isoetes, kumpai serta paku kawat. Perbedaan lainnya juga dapat kita lihat melalui morfologi mereka.

Morfologi dan Ciri-Ciri Tumbuhan Rane

Saking banyaknya anak jenis tumbuhan rane, ciri fisik masing-masing spesiesnya tidak dapat kita sama ratakan. Namun, mereka biasanya memiliki daun kecil serta berbentuk sederhana.

Daunnya itu terlihat bersisik pipih dan tidak bertangkai. Pertumbuhannya tidak menggulung seperti paku sejati, serta heterosproiknya mampu menghasilkan dua spora berbeda ukuran.

Contohnya Selaginella plana, spesies ini memiliki daun kecil berbentuk lanset yang tersusun berselang-seling melingkari batang. Warnanya hijau dengan panjang 2 mm dan lebar 1 mm.

Terdapat jenis daun tropofil (daun steril) dan sporofil (daun fertil) pada tumbuhan tersebut. Tropofil berguna untuk fotosintesis, sedangkan sporofil bertugas menghasilkan sporangium.

Batang tumbuhan ini terletak di permukaan tanah, kadang-kadang berakar dan membentuk tanaman baru. Warna batang hijau, dapat berbiak hingga 1 meter dengan dua percabangan.

Habitat dan Distribusi Tumbuhan Rane

Rane adalah salah satu tanaman purba. Kelompok tumbuhan ini pakar perkirakan sudah ada sejak 320 juta tahun yang lalu, sehingga sebagian besar spesiesnya sudah dinyatakan punah.

Merujuk berbagai sumber, tumbuhan rane yang tersisa menjelma menjadi tumbuhan herba. Mayoritas bersifat terestrial, sehingga tumbuh di wilayah batu-batuan sampai tebing sungai.

Kelompok Selaginella menyukai daerah lembap dan basah. Salah satu spesies yang memiliki habitat berbeda adalah S. lepidophylla, sebab flora ini berbiak di daerah gurun yang gersang.

Spesies S. plana terbilang cukup umum, pasalnya mereka bisa kita temukan di sekitar lantai hutan. Tumbuhan ini juga memiliki peta distribusi yang luas, salah satunya adalah Indonesia.

Di tanah air, spesies S. plana dapat kita jumpai di Pulau Jawa, Maluku dan Sumatra. Mereka juga dikenal dengan beberapa julukan yakni rumput Solo, tai lantuan, menter dan lain-lain.

Kegunaan dan Manfaat Tumbuhan Rane

Pemanfaatan tumbuhan rane sebagian besar berkutat pada kebutuhan obat herbal. Di India dan China misalnya, flora ini dikenal sejak ribuan tahun lalu dan dibudidayakan secara massal.

Ini berbeda dengan di Indonesia. Kendati sama-sama dimanfaatkan sebagai obat tradisional, pemanfaatan tanaman ini masih dilakukan secara manual atau dipanen langsung dari hutan.

Masyarakat Dayak di sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang, menggunakan jenis S. plana untuk mengobati pendarahan pasca persalinan, luka luar akibat kecelakaan dan sebagainya.

Sedangkan masyarakat Sunda serta Kasepuhan di wilayah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, menggunakan berbagai spesies rane untuk mengobati luka dan gangguan menstruasi.

Di banyak literatur, disebutkan pula bahwa daun rana yang direbus berkhasiat sebagai tonik. Ini disinyalir memiliki sifat antioksidan, sehingga bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh.

Taksonomi Spesies Selaginella Plana

Penulis : Yuhan al Khairi

Top