Siapa yang tak kenal dengan minyak kayu putih. Ramuan herbal dari tumbuhan kayu putih ini jamak digunakan oleh masyarakat untuk menghangatkan tubuh hingga melancarkan peredaran darah. Selain di Indonesia, flora ini juga dapat kita temukan di berbagai daerah.
Dalam bahasa Melayu, kayu putih dikenal juga sebagai galam. Tanaman ini berasal dari famili Myrtaceae dan genus Melaleuca, sehingga memiliki nama ilmiah M. leucadendra.
Berdasarkan taksonominya, dapat kita ketahui bahwa galam masih berkerabat dengan jambu. Ciri fisiknya pun hampir mirip; memiliki bercak keputihan dan dapat mengelupas.
Genus lain dalam famili Myrtaceae adalah Eucalyptus dan Psidium. Eucalyptus menghasilkan minyak seperti Melaleuca, sedangkan Psidium dibudidayakan untuk diambil buahnya.
Morfologi dan Ciri-Ciri Tumbuhan Kayu Putih
Tumbuhan kayu putih tergolong sebagai pohon berukuran sedang dengan tinggi mencapai 30 meter. Batang berwarna abu-abu hingga putih, sementara pucuknya berwarna keperakan.
Daun pohon ini tampak tebal dan berwarna hijau pekat. Permukaan daun tersebut tidak kilat, berbentuk lurus atau melengkung dengan panjang 5–10 cm dan lebar 1–4 cm.
Sebagai ciri khas, permukaan daun kayu putih ditumbuhi oleh bulu-bulu halus. Terdapat 5–7 tulang daun pada bagian tersebut, dengan panjang 3–11 mm dalam setiap helainya.
Bunga pohon kayu putih mempunyai kelopak dan mahkota berukuran kecil. Tumbuhan ini juga mampu menghasilkan buah berbentuk kapsul, di dalamnya tersimpan sejumlah biji.
Melansir berbagi sumber, buah M. leucadendra diketahui bertipe dehiscent. Artinya buah tersebut memiliki kulit yang kering, lalu akan terbuka saat matang untuk melepaskan bijinya.
Habitat dan Distribusi Tumbuhan Kayu Putih
Tumbuhan kayu putih adalah satu dari sekitar 300 anggota Myrtaceae yang ahli temukan dari seluruh dunia. Mereka umumnya dikenal sebagai paperbarks, honey-myrtles, atau tea-trees.
Sebagian besar Melaleuca diketahui endemik di Australia. Sedangkan beberapa di antaranya berasal dari Malesia, serta tujuh spesies lainnya bersifat endemik di wilayah Kaledonia Baru.
Satu spesies hanya dijumpai di Pulau Lord Howe, Australia. Sementara M. leucadendra sendiri berasal dari Australia bagian utara, serta tumbuh subur di wilayah Indonesia bagian timur.
Di Indonesia, M. leucadendra dimanfaatkan sebagai tanaman industri penghasil minyak atsiri. Flora ini dapat dibudidayakan di berbagai daerah, selama memiliki musim kemarau yang jelas.
Karena itu, saat ini tumbuhan kayu putih dapat kita temukan di Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Mereka tumbuh sampai pada ketinggian 400 meter di atas laut.
Kandungan dan Manfaat Tumbuhan Kayu Putih
Kandungan minyak atsiri dalam tumbuhan kayu putih efektif sebagai obat tradisional. Minyak tersebut biasanya disuling menggunakan uap dari bagian daun maupun rantingnya.
Berdasarkan penelitian Sarah Tria Novrizqullah Joen dari Universitas Lampung, daun kayu putih segar setidaknya mengandung 32 senyawa aktif yang baik untuk kesehatan manusia.
Tujuh di antaranya merupakan komponen utama, yaitu α-pinene (1,23%), sineol (26,28%), α-terpineol (9,77%), kariofilen (3,38%), α-kariofilen (2,76%), ledol (2,27%), dan elemol (3,14%).
Karena senyawa-senyawa itu, ekstrak kayu putih dikenal sebagai salah satu minyak balur yang paling murajab. Manfaatnya bagi kesehatan sangat baik, berikut di antaranya:
- Meredakan batuk; Menghirup uap atau mengoleskan minyak kayu putih ke bagian dada dan tenggorokan, dipercaya masyarakat ampuh untuk meredakan batuk.
- Melegakan dada; aroma minyak kayu putih yang menenangkan efektif mengencerkan lendir. Karena itu, menghirup uapnya sangat baik untuk melegakan dada.
- Melindungi dari gigitan serangga; aroma minyak kayu putih tidak disukai serangga. Karena itu, mengoleskan minyak kayu putih bisa menjadi cara untuk melindungi diri dari gigitan hewan tersebut.
- Melancarkan pernapasan; tidak hanya mengurangi lendir, minyak kayu putih juga bisa melonggarkan pernapasan sehingga kita tidak kesulitan bernapas saat batuk. Minyak ini juga baik digunakan oleh penderita asma dan sinusitis.
- Meredakan luka dingin; Sifat anti-inflamasi kayu putih dapat meredakan gejala herpes. Mengoleskannya ke luka dingin dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan.
Tidak cuma kesehatan, ekstrak tumbuhan minyak kayu putih juga berguna sebagai campuran parfum. Batangnya bermanfaat untuk kebutuhan industri hingga pembuatan kerajinan tangan.
Taksonomi Spesies Melaleuca Leucadendra
Penulis : Yuhan al Khairi