Tanaman Singkong, Ketela Pohon, atau sering awam sebut juga sebagai Ubi Kayu adalah tumbuhan perdu yang berasal dari suku Euphorbiaceae. Mereka tumbuh di kawasan tropik dan subtropika, namun tersebar secara luas hampir ke seluruh negara.
Singkong tergolong cukup penting bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini kita kenal sebagai makanan pokok pengganti penghasil karbohidrat, setelah padi (beras) dan jagung.
Peran singkong sebagai komoditas pasar juga sangat vital. Indonesia merupakan tiga besar pengekspor singkong di dunia, dengan hasil produksi mencapai 24,1 juta ton per tahun.
Tanaman singkong bahkan berjasa membangkitkan kestabilan negara. Saat krisis pangan tahun 1914 – 1918, flora ini publik budi daya secara luas dan dijadikan alternatif makanan.
Morfologi dan Ciri-Ciri Tanaman Singkong
Tanaman singkong dapat berbiak hingga 7 m dengan percabangan yang agak jarang. Akar tersebut tergolong tunggang dengan sejumlah cabang yang dapat membesar menjadi umbi.
Bagian umbi inilah yang biasa masyarakat olah sebagai makanan. Ukuran rata-rata umbi mencapai 50 – 80 cm, serta terdapat garis tengah sepanjang 2 – 3 cm di permukaannya.
Apabila kita kupas, daging umbi singkong tampak berwarna putih atau kekuning-kuningan. Walau kerap publik konsumsi, nyatanya umbi tersebut tidak kuat disimpan terlalu lama.
Kendati Anda taruh di lemari es, kerusakan pada permukaan daging umbi akan terlihat. Hal ini ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat pembentukan zat asam sianida.
Penting untuk kita ingat, asam sianida sendiri bersifat racun bagi manusia. Sehingga sebelum Anda mengonsumsi tanaman singkong, pastikan daging umbinya masih dalam kondisi baik.
Habitat dan Syarat Tumbuh Tanaman Singkong
Manihot esculenta (nama ilmiah singkong) merupakan tumbuhan asli benua Amerika. Ia ahli temukan di kawasan Brazil, lalu tersebar sampai ke Afrika, Madagaskar, India, dan Tiongkok.
Di Tanah Air, tanaman ini dibawa oleh bangsa portugis pada abad ke-16. Eksistensinya pakar sinyalir semakin meningkat, seiring masifnya komersialisasi terhadap tumbuhan tersebut.
Berbicara habitat, setidaknya ada empat faktor penting yang memengaruhi pertumbuhan tanaman singkong. Untuk lebih jelasnya, simak penjabaran Greeners berikut ini.
1. Faktor Iklim
- Singkong membutuhkan curah hujan rata-rata 1.500 – 2.500 mm per tahun;
- Suhu udara minimal bagi pertumbuhan mereka berkisar 10 Celcius;
- Tingkat kelembapan optimal ketela pohon antara 60 – 65%; dan
- Ia membutuhkan setidaknya 10 jam paparan sinar matari per harinya.
2. Media Tanam
- Tanah berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik adalah media tanam paling sesuai untuk tanaman singkong;
- Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ini adalah aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumusol, serta andosol; dan
- Tingkat keasamaan (pH) yang mereka kehendaki berkisar 4,5 – 8,0, namun titik optimalnya berada pada derajat 5,8.
3. Daerah Pembiakkan
- Daerah pembiakkan ketela pohon tergantung pada jenisnya, meski begitu ia cukup toleran terhadap lahan pada ketinggiam 10 – 1.500 m di atas permukaan laut
- Untuk spesies M. esculenta, daerah pembiakkan yang paling sesuai menurut ahli berkisar 10 – 700 m di atas permukaan laut.
Kandungan dan Manfaat Tanaman Singkong
Meski terkenal sebagai sumber karbohidrat, nyatanya tanaman singkong minim kandungan protein. Umbinya memiliki glukosa tinggi sehingga menghasilkan cita rasa yang cukup manis.
Untuk Anda yang belum tahu, singkong sendiri sebenarnya dapat kita konsumsi saat masih mentah. Dalam 100 g umbi singkong, terkandung sejumlah nutrisi yang baik bagi kesehatan.
Menurut berbagai penelitian, setidaknya ada 6,8 g protein, 165 mg kalsium, 54 mg fosfor, 2,0 mg zat besi, 11.000 IU vitamin A, dan 275 mg vitamin C di dalam daging umbi singkong.
Karena itu, jangan heran jika flora berordo Malpighiales ini sering publik manfaatkan untuk mengatasi gangguan pencernaan, makanan diet, mengobati radang sendi, dan sebagainya.
Di bidang industri, pati umbi singkong diproses sebagai bahan baku tepung tapioka. Sedang daunnya kerap awam gunakan sebagai olahan sayur, kudapan dan pelengkap masakan.
Perlu Anda ketahui, julukan tanaman singkong di sejumlah daerah terhitung cukup beragam. Ia dikenal sebagai Bungkahe di Manado, Kasubi di Gorontalo, dan Sampeu di Jawa Barat.
Taksonomi Tanaman Singkong
Penulis: Yuhan Al Khairi