Bentuknya yang menyerupai landak laut/bulu babi menjadikan rumput ini sebagai tanaman yang mudah dijumpai di sekitaran pantai bergumuk/gumuk pasir (sand dunes).
Ekosistem pantai terdiri dari formasi pes-caprae, formasi baringtonia dan formasi hutan mangrove. Gumuk pasir atau bukit pasir (sand dunes) terbentuk dari tumpukan pasir-pasir yang tertiup angin. Formasi ini agak serupa dengan formasi pes-caprae, dengan kondisi yang lebih kering dan tutupan vegetasi yang terpencar-pencar. Tanaman ‘Spinifex littoreus’ termasuk sebagai penciri wilayah ini.
Spinifex littoreus termasuk kedalam jenis rumput-rumputan (Poaceae). Untuk penamaan lokalnya tanaman ini sering dijuluki “rumput gulung”, “rumput lari-lari” atau “rumput angin”. Berdasarkan beberapa sumber, tanaman ini juga dikenal dengan beberapa penamaan daerah seperti pada masyarakat Jawa menyebutnya “jantran”, “ketranan” atau “tikusan”. Dalam bahasa Sunda dikenal sebagai jukut jongkrang dan masyarakat Madura mengenalnya sebagai rebba angin.
Tanaman ini hidup di daerah yang memiliki salanitas yang cukup tinggi dan gersang. Keunikan dari rumput ini ialah apabila tertiup oleh angin pantai, maka mereka akan bergerak menggelinding seperti bola. Di beberapa daerah, rumput lari-lari sering dijadikan permainan tradisional oleh anak-anak nelayan sebagai adu balapan.
Rumput lari-lari termasuk jenis tumbuhan yang memiliki pertumbuhan yang cepat. Secara morfologinya rumput lari-lari merupakan rumput menahun yang kuat, berumpun banyak dengan tunas yang panjang dan merayap. Batang pada tanaman ini berukuran sekitar 40-80 cm, teksturnya keras dan kokoh dengan adanya banyak nodus (ruas pada batang tanaman dimana akan tumbuh daun, tunas dan cabang). Daunnya berduri dan dapat membahayakan kulit apabila tidak berhati-hati menyentuhnya.
Permasalahan lingkungan pesisir seperti konstruksi, ekstraksi pasir, sampah pantai, dan intrusi air laut dapat menyebabkan hilangnya bukit pasir. Hal ini juga akan berdampak pada vegetasi dan ekosistem sekitarnya. Meskipun rumput lari-lari nampak seperti tanaman liar dan sering kali diabaikan keberadaannya oleh manusia, namun rumput berduri tajam ini memiliki peranan penting sebagai pengikat pasir yang efisien. Dengan sistem akar yang sangat dalam, rumput ini mampu membantu menstabilkan bukit pasir serta mampu bertahan hidup dalam waktu lama tanpa hujan.
Keunggulan lainnya ialah rumput lari-lari dapat menahan badai, angin dan pasang surut sesuai dengan lingkungan bukit pasir yang berubah-ubah. Tambahan lain, rumput ini juga mampu membantu melindungi pantai dari erosi tanah (terutama yang disebabkan oleh angin). Apabila anda penasaran dengan rumput yang unik ini, maka ada baiknya berkunjung ke Yogyakarta, tepatnya di gumuk pasir barchan daerah pantai Parangtritis dan gumuk pasir daerah pantai Parangkusumo.
Penulis: Sarah R. Megumi