Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengekspor rempah-rempah utama di dunia. Berbicara mengenai rempah-rempah, salah satu rempah-rempah yang diunggulkan di Indonesia adalah ‘The Indonesian Cassi’ atau dikenal juga dengan nama lokal ‘kayu manis’. Tanaman ini merupakan tanaman yang sering dijumpai di daerah tropis.
Apakah kayu manis memang memiliki arti sebagai kayu yang manis? Jawabannya adalah “Ya”. Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang punya rasa manis. Kayu manis berasal dari kulit kayu. Secara khusus, berasal dari lapisan dalam kulit kayu dari varietas pohon cemara, yakni genus Cinnamomum.
Para petani kayu manis mengelupas bagian kulit luar pohon dan juga bagian kulit dalamnya untuk mendapatkan lapisan kayu manis. Selanjutnya, kayu manis pun dikeringkan. Ketika dikeringkan, maka kayu manis secara alami akan terlipat. Bentuk inilah yang nantinya dipotong menjadi batang atau dihancurkan menjadi bubuk rempah-rempah, seperti yang dilansir dari Huffingtonpost.
85% kayu manis di pasar dunia saat ini berasal dari Indonesia. Tanaman kayu manis yang dikembangkan di Indonesia terutama adalah Cinnamomum burmanii Blume dengan daerah produksinya di wilayah Sumatera Barat dan Jambi (di pegunungan Kerinci), produknya dikenal sebagai cassia-vera atau Korinjii cassia. Produk kayu manis yang diekspor umumnya berupa kulit dari kayu tersebut.
Negara pengimpor utama kayu manis Indonesia antara lain Amerika, Kanada dan Jerman. Indonesia dikenal sebagai produsen utama kayu manis, sayangnya harga jual komoditas tanaman ini sangat rendah karena diekspor dalam bentuk bahan baku.
Dalam tulisan tesis Aprianto (mahasiswa pascasarjana Universitas Diponegoro, 2011) menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman kayu manis yaitu, tinggi tanaman kayu manis berkisar antara 5-15 m, kulit pohonnya berwarna abu-abu tua berbau khas, kayunya berwarna merah coklat muda. Daun tunggal, kaku seperti kulit, letak berseling, panjang tangkai daun 0,5 – 1,5 cm, dengan 3 buah tulang daun yang tumbuh melengkung.
Bunganya berkelamin dua atau bunga sempurna dengan warna kuning dan berukuran kecil. Kelopak bunga berjumlah 6 helai dalam dua rangkaian. Bunga ini tidak bertajuk bunga. Persarian berlangsung dengan bantuan serangga. Buahnya buah buni berbiji satu dan berdaging. Bentuknya bulat memanjang. Warna buah muda hijau tua dan buah tua ungu tua. Panjang buah sekitar 1,30 – 1,60 cm, dan diameter 0,35 – 0,75 cm. Panjang biji 0,84 – 1,32 cm dan diameter 0,59 – 0,68 cm.
Syarat tumbuh bagi tanaman ini antara lain dipengaruhi oleh ketinggian. Kayu manis dapat tumbuh pada ketinggian hingga 2.000 m dpl. Ketinggian tempat penanaman kayu manis dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta kualitas kulit seperti ketebalan dan aroma.
Keunggulan dari kayu manis sama seperti dengan tanaman obat lainnya. Kayu manis secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung. Kayu manis yang telah diteliti oleh para ahli memiliki efek antidiabetes. Tanaman ini juga dapat mengontrol glukosa darah karena mengandung senyawa polimer tipe-A polifenol. Oleh karena itu, tanaman kayu manis sangat cocok digunakan untuk pengobatan diabetes secara alternatif.
Selain menjadi tanaman obat unggulan, kayu manis justru digunakan sebagai bahan alamiah pengusir semut. Berdasarkan informasi yang didapat, semut yang terkenal menyukai makanan manis nyatanya malah tidak menyukai dan menghindari aroma yang ada pada kayu manis. Untuk mengusir semut di rumah, langkah ini dapat dilakukan yaitu menaburkan bubuk kayu manis di sekitar pintu, jendela dan lantai dimana menjadi jalan masuk semut ke dalam rumah. Selamat mencoba!
Penulis: Sarah R. Megumi