Tanaman Genjer, Kelayan, atau Eceng merupakan flora asli Amerika Latin yang populer sebagai panganan di Indonesia. Ia tergolong sebagai salah satu tumbuhan rawa, sehingga mudah kita temukan di sekitar perairan dangkal maupun persawahan.
Memiliki nama ilmiah Limnocharis flava, genjer ahli golongkan sebagai tumbuhan liar bersuku Alismataceae. Ia datang dari bangsa flora Alismatales, dengan karakteristik biji berkeping tunggal.
Walau sering awam temukan bersama eceng gondok, genus kedua tanaman tersebut nyatanya berbeda. Kalayan bergenus Limnocharis, sedang eceng gondok datang dari kelompok Eichhornia.
Di sebagian daerah, tanaman genjer publik kenal juga sebagai Paku Rawan. Sebab tidak termasuk dalam anggota tumbuhan paku, asumsi ini pakar sebut salah kaprah sekaligus menyesatkan.
Mengenal Tanaman Genjer melalui Ciri Fisiknya
Jika kita perhatikan, tampilan tanaman genjer memang terlihat cukup unik. Ia tumbuh di atas permukaan air, namun memiliki akar yang tertanam ke dalam lumpur dan tidak mengapung.
Menurut penelitian, tanaman ini dapat berbiak hingga setinggi setengah meter. Ia mempunyai empat daun yang tumbuh tegak atau miring, serta bagian batang yang panjang dan berlubang.
Bentuk helai genjer bervariasi, daunnya mempunyai ujung runcing dengan pangkal yang tumpul. Kelopaknya berwarna hijau, sedang mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1,5 cm.
Apabila kita lihat dari samping, tepian daun tersebut tampak cukup rata. Panjangnya bisa mencapai 5 – 50 cm dengan lebar berkisar 4 – 25 cm. Pertulangan daun sejajar dengan ciri warna kehijauan.
Batangnya tumbuh antara 5 – 75 cm, bertekstur tebal, serta berbentuk segitiga. Dari letaknya bunga tanaman genjer berada di bagian ketiak, bentuknya seperti payung dan terdiri dari 3 – 15 kuntum.
Perlu Anda ketahui, terdapat kepala putih berbentuk bulat pada bunga tersebut. Ujungnya terlihat melengkung ke bagian dalam, dengan karakteristik warna cenderung kekuningan.
Peta Persebaran dan Habitat Tanaman Genjer
Secara garis besar, spesies L. flava tumbuh subur di daerah beriklim tropis. Namanya sangat populer sebagai bahan olahan masakan, terutama di kawasan Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Di regional Asia Tenggara, tanaman ini dapat kita temukan mulai dari Malaysia, Thailand, Burma, hingga Indonesia. Khusus di Tanah Air, mereka berbiak pesat di daerah Pulau Sumatra dan Jawa.
Berkat persebarannya yang luas, julukan bagi tanaman genjer terbilang sangat beragam. Secara internasional, ia publik kenal sebagai Limnocharis, Sawah-flower Rush, hingga Sawah-lettuce.
Sedangkan di negara-negara Amerika Latin, tumbuhan yang masyarakat sebut sebagai gulma pertanian ini akrab dengan sebutan Velvetleaf, Yellow Bur-head, atau Cebolla de Chucho.
Seperti yang kita ketahui, area persawahan adalah habitat perkembangbiakkan spesies kelayan. Ia dapat tumbuh secara cepat, sehingga menimbulkan dampak serius jika tidak segera ditangani.
Salah satu cara mengendalikan populasi tanaman genjer ialah dengan memanfaatkannya. Karena itu meski memiliki nilai ekonomis tinggi, tumbuhan ini cukup jarang dibudidayakan oleh masyarakat.
Kandungan dan Manfaat Tanaman Genjer
Merujuk penelitian Fira Juliani dari Universitas Sriwijaya, genjer ia ketahui menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Sebab itu, tumbuhan ini sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan.
Di dalam 100 g daun dan bunga genjer (bagian yang dapat kita makan dari flora tersebut), terkandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, dan nilai energi sebesar 38 kJ.
Tanaman ini juga memiliki rasa yang manis, serta menyediakan sumber mineral seperti K, Ca, Mg, dan Cu. Agar semakin jelas, berikut sejumlah manfaat tanaman genjer bagi kesehatan:
1. Melancarkan Sistem Pencernaan
Berkat sifatnya yang kaya serat, sayur genjer ahli gadang-gadang baik untuk penderita masalah pencernaan. Selain itu, kandungan seratnya juga mampu menjaga sistem pencernaan manusia.
2. Membentuk dan Memperkuat Tulang
Bagi orang yang sudah berusia senja, mengonsumsi sayur genjer dapat membantu pembentukan dan memperkuat tulang. Kandungannya juga berkhasiat sebagai pencegah risiko osteoporosis, lho.
3. Menurunkan Risiko Kanker Usus
Menurut pakar, mengonsumsi tanaman genjer secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit kanker usus. Hal ini diperoleh dari banyaknya kandungan serat dan polifenol pada flora tersebut.
Taksonomi Tanaman Genjer
Penulis: Yuhan Al Khairi