Tanaman takokak atau Solanum tarvum merupakan sejenis perdu yang seluruh bagiannya dilapisi oleh bulu. Meskipun sering dianggap tanaman liar, masyarakat sering memanfaatkan takokak mentah sebagai sayur.
Tumbuhan ini banyak berkembang di hutan, tepi sungai, ladang, kebun, dan kadang dibudidayakan di halaman. Takokak dapat tumbuh dengan baik di berbagai jenis tanah. Misalnya pada lahan yang tidak terlalu berair, ternaungi sedang hingga tersinari matahari, dan di ketinggian 1-1.800 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini selalu tumbuh secara tersebar (Heyne 1987, Zuhud et al., 2003).
Baca juga: Bunga Pagoda, Tanaman Hias Berbentuk Piramida
Flora dari suku terung-terungan ini berasal dari Amerika dan kemudian tersebar luas ke wilayah Asia. Di Indonesia, persebarannya meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon, Maluku, Halmahera, Ternate, dan Irian Jaya (Zuhud et al., 2003). Takokak memiliki nama daerah seperti terong pipit atau pokak, terong rimbang (Melayu), takokak (Jawa Barat), dan terong cepoka (Jawa Tengah) (Sirait & Balittro, 2009).
Habitus atau ciri fisik takokak adalah perdu yang seluruhnya dilapisi bulu bintang berwarna putih kuning dengan tinggi 2 hingga 4 meter. Sistem perakarannya berupa akar tunggang berwarna kuning cokelat. Batang takokak berbentuk bulat, berkayu, berwarna putih kotor atau keunguan, berduri tajam serta tegak, dan berbulu pada waktu muda. Tanaman ini berdaun tunggal, tersebar, dan bertangkai.
Ciri-ciri bunga takokak antara lain bersifat majemuk, berbentuk bintang, berkelopak bulu, bertajuk lima, dan runcing. Panjang bunga diperkirakan sekitar 5 milimeter dengan benang sari lima dan bertangkai panjang kira-kira 1 milimeter. Kepala sarinya memiliki panjang kira-kira 6 milimeter berbentuk jarum, berwarna kuning, bertangkai putik kira-kira 1 sentimeter dengan corak putih, dan berkepala putik kehijauan (Sirait, 2009). Buah takokak berbentuk buni, bulat, dan licin. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi jingga.
Baca juga: Pewarna Alami dari Tanaman Liar Senggani
Takokak mampu melancarkan sirkulasi darah, menghilangkan rasa sakit (analgetik), dan menghilangkan batuk (antitusif) (Rahmat, 2009). Buah, bunga, dan daun takokak digunakan sebagai obat darah tinggi hingga penambah nafsu makan. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat sakit lambung, sakit gigi, tidak datang haid, obat sakit pinggang kaku, darah tinggi, penambah nafsu makan, mata kering, buta malam, anti radang, dan alat kontrasepsi (Mangoting dkk, 2008).
Selain itu, takokak dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk pemakaian luar. Menurut buku Tanaman Berkhasiat Obat Indonesia, cara pemakaian takokak untuk mengobati bisul dan koreng adalah dengan mencuci daun segar sampai bersih kemudian menggilingnya secara halus. Bahan tersebut lalu dibubuhkan ke tempat yang sakit dan dibalut.
Penulis: Sarah R. Megumi