Raptor atau burung pemangsa bermigrasi ke kawasan tropis seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Indonesia karena cuaca di negara asal sangat ekstrim atau memasuki musim dingin. Burung ini juga terbang mencari tempat baru karena ketersediaan sumber pakan hampir habis dikarenakan sebagian besar hewan akan tidur panjang (hibernasi) ketika memasuki musim dingin.
Demi mempertahankan hidupnya, jenis-jenis raptor melakukan ritual bermigrasi. Jenis-jenis raptor tersebut antara lain sikep madu asia (Pernis ptilorhynchus), elang alap jepang (Accipiter gularis), elang alap cina (Accipiter soloensis), dan lainnya. Burung ini terbang secara berkelompok. Umumnya, ketika bermigrasi mereka terbang berkelompok dalam jumlah kecil, sekitar 3 hingga 10 ekor burung.
Sikep madu asia merupakan burung pemangsa yang masuk ke dalam keluarga Accipitridae. Dalam bahasa Inggris, jenis ini dikenal dengan sebutan Oriental Honey Buzzard. Burung ini merupakan salah satu jenis raptor besar dengan panjang 50 sentimeter.
Sikep madu Asia berkembang biak di Asia Timur, Siberia tengah, Rusia, serta di daerah Jepang. Meski burung ini dapat memakan tikus, kodok, berbagai serangga dan burung kecil, namun sikep madu asia lebih dikenal karena gemar memakan madu dari sarang lebah. Perilaku inilah yang membuat burung ini dinamakan sikep madu asia.
Biasanya mereka melintas di Indonesia sekitar akhir Agustus hingga pertengahan November. Burung ini mulai terlihat menyeberang ke Indonesia melalui pulau Rupat di Riau hingga ke Papua. Dalam melakukan migrasi, burung ini melewati daerah perkotaan hingga hutan pegunungan. Kelompok burung sikep madu asia dapat disaksikan melintas di Ibu Kota Jakarta dan lanjut ke Bukit Paralayang, Puncak, Bogor.
Setelah musim dingin berakhir di belahan bumi utara, burung pemangsa ini akan bergerak berbalik arah dan kembali ke negara asalnya pada bulan Maret hingga April. Di Jakarta, ketika musim migrasi balik, kita dapat mengamatinya di beberapa lokasi, seperti di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan dan Taman Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Secara garis besar, golongan burung raptor merupakan puncak dari rantai makanan sehingga keberadaan burung raptor pada suatu kawasan mengindikasikan bahwa kualitas kawasan tersebut masih baik, dimana susunan rantai makanan masih berjalan secara normal.
Penulis: Ahmad Baihaqi/Indonesia Wildlife Photography