Neoboletus praestigiator merupakan jamur yang dapat dimakan. Nama lain jamur ini adalah scarletina bolete. Jamur yang berasal dari famili Boletaceae ini memiliki beberapa nama ilmiah. Di antaranya Boletus luridiformis, Boletus erythropus, Boletus discolor, atau Neoboletus luridiformis.
Dilansir Ultimate Mushroom, kebanyakan buku jamur mencantumkan nama ilmiah bagi jamur scarletina bolete ialah Neoboletus luridiformis. Namun, nama ini dianggap tidak sah menurut aturan ilmiah. Oleh sebab itu, buku-buku jamur yang diterbitkan setelah tahun 2017 menamai jamur ini Neoboletus praestigiator.
Bagian Dalam Biru Kehijauan ketika Dipotong
Warna tudung jamur ini sangat bervariasi. Mulai dari warna cokelat tua, cokelat pucat, atau dapat juga berwarna seperti perunggu. Ketika dibelah atau memar, daging kuning pada tudungnya akan langsung membiru. Saat matang, diameter tudungnya berkisar antara 8 hingga 20 cm. Kemudian, permukaan bawah tudungnya terdapat tabung dan pori-pori yang awalnya berwarna oranye.
Pori-pori tersebut kemudian berubah menjadi merah cerah hingga kemudian menjadi cokelat karat seiring bertambhanya usia jamur. Sementara, bagian tabungnya berwarna kuning lemon yang akan langsung berubah menjadi biru kehijauan ketika dipotong atau memar.
Bagian batangnya berdiameter 2 hingga 4 cm, tinggi berkisar antara 7 hingga 15 cm, dan ditutupi oleh pola titik-titik merah kecil. Daging dalam batangnya juga berwarna kuning dan langsung berubah menjadi biru kehijauan ketika dipotong atau memar. Sementara, bagian spora jamur ini berbentuk Sub-fusiform berukuran 12-16 x 4,5-6µm dengan cetakan spora berwarna cokelat zaitun.
Umum Ditemukan pada Lahan Bertanah Asam
Jamur ini berada di hutan gugur, hutan pinus, atau di antara tanaman bilberry (Vaccinium myrtillus). Terutama pada kondisi tanah yang memiliki pH asam. Jamur ini muncul saat akhir musim panas hingga musim gugur di sebagian besar wilayah Inggris dan Amerika Utara.
Scarletina Bolete Menghitam ketika Sudah Dimasak
Scarletina bolete memang bisa dikonsumsi. Namun, perlu kehati-hatian yang tinggi ketika menemukannya di alam. Hal in karena terdapat beberapa jamur yang berpenampilan mirip, namun beracun dan tak bisa dikonsumsumsi, seperti jamur Suillellus satanas.
Alasan lain jamur ini tak banyak dikonsumsi ialah karena warnanya yang menghitam setelah dimasak, dan berubah menjadi kecokelatan setelah dipanaskan kembali. Selain itu, terdapat laporan adanya kasus gangguan pencernaan bagi sebagian orang yang tidak cocok dengan jamur ini.
Penulis: Anisa Putri
Editor: Indiana Malia