Planet Bumi memang sangat mengagumkan. Selain menjadi rumah dari beragam spesies fauna, dataran seluas lebih dari 500 juta km2 ini juga menjadi lokasi tumbuhnya berbagai macam jenis flora. Salah satu yang paling unik adalah pohon Redwood Pesisir atau coast redwood (Sequoia sempervirens).
Redwood merupakan satu dari tiga anggota subfamili Sequoioideae. Pohon ini digadang-gadang memiliki usia yang panjang, serta dapat tumbuh hingga ketinggian yang sangat mencengangkan.
Menurut penelitian, ‘sepupu’ Sequoiadendron giganteum dari keluarga Cypress ini dapat berbiak hingga ketinggian lebih dari 115 m, dengan jangka waktu hidup di atas 2.000 tahun.
Tidak cuma menjulang, diameter pohon redwood pesisir juga terbilang sangat besar. Penasaran bagaimana morfologinya? Yuk, berkenalan dengan salah satu pohon tertinggi di dunia ini!
Morfologi dan Ciri-Ciri Redwood Pesisir
Penelitian terkait redwood atau Pohon Kayu Merah memang cukup jarang di Indonesia. Sebagian besar literatur berasal dari Amerika Serikat, yang dikenal sebagai negara asal dari pohon tersebut.
Di Indonesia sendiri, salah satu jenis pohon terbesar yang pernah ditemukan adalah Medang. Flora bernama latin Litsea SP ini diketahui memiliki tinggi 35 m, serta sudah berusia di atas 500 tahun.
Meski sama-sama dinobatkan sebagai yang terjangkung di kelasnya, redwood pesisir dan pohon medang nyatanya mempunyai ciri fisik atau morfologi yang berbeda.
Melansir laman Globaltrees.org, ciri-ciri Coast Redwood (nama lain kayu merah pesisir) bisa kita lihat dari tingginya yang mencapai 379 kaki tanpa akar, dengan diameter pohon berkisar 8-9 m.
Flora ini tergolong sebagai tumbuhan evergreen (selalu hijau) dan berumah satu. Berbeda dengan Giant Redwood, mahkota pohon ini berbentuk kerucut dengan jarum yang tampak terkulai.
Meski cukup tebal (mencapai 30 cm), kulit pohon tersebut bertekstur relatif lembut dan berserat. Warna kulitnya sendiri tampak merah kecokelatan saat terekspos oleh sinar matahari.
Daun redwood pesisir berbentuk seperti sisik dengan panjang 5-10 mm. Bagian ini terlihat berwarna hijau tua dengan pita stomata berwana biru-putih pada bagian bawahnya.
Habitat dan Persebaran Redwood Pesisir
Berdasarkan laporan National Geographic, habitat pohon kayu merah diketahui tersebar di sebuah kawasan kecil di lereng barat pegunungan Sierra Nevada, California, Amerika Serikat.
Walaupun dapat tumbuh pada ketinggian 0-910 mdpl, lokasi terbaik perkembangbiakkan pohon redwood pesisir diketahui ahli berada di antara 30-750 m di atas permukaan laut.
Karakterisitik semacam itu sebenarnya bisa kita temukan di kawasan pegunungan dan pantai. Jika di gunung, habitat pohon ini biasanya berada di area hutan hujan dengan kelembapan yang tinggi.
Tersedia sumber mata air yang terus mengalir, serta tetesan kabut yang teratur di sana. Sedang di pantai, semprotan garam, pasir dan angin laut turut memperlancar pertumbuhan flora tersebut.
Untuk melihat redwood secara langsung, Anda bisa mengunjungi beberapa lokasi taman nasional. Hutan paling utara terletak di Taman Negara Bagian Alfred A. Loeb dan Hutan Nasional Siskiyou.
Sedangkan hutan paling selatan berada di Area Botani Redwood Selatan, tepat di sebelah utara ujung jalan setapak Salmon Creek di hutan nasional dan di dekat garis San Luis Obispo County.
Kita juga bisa mengagumi kemegahan pohon terbesar di dunia ini di Taman Nasional Redwood dan Humboldt State Park. Kedua lokasi tersebut adalah rumah dari redwood tertinggi yang masih tersisa.
Karakteristik dan Manfaat Kayu Redwood
Effendi Tri Bahtiar, dkk. dalam Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil menduga, bahwa kayu redwood turut dimanfaatkan sebagai komponen cooling tower di PLTP Unit 2 Kamojang.
Dugaan itu didasarkan pada ciri khusus yang didapat dari kayu sampel di lokasi penelitian, yakni:
- Pola lingkaran tumbuh, transisi tampak dengan jelas. Lingkaran tumbuh lebar pada pertumbuhan sekunder, lalu menyempit pada pohon tua. Tekstur kayu agak kasar;
- Sel jari-jari uniseriate tetapi penampakannya kasar. Tracheid jari-jari tidak ditemukan;
- Ujung dinding sel parenkim jari-jari memiliki tekstur yang halus;
- Parenkim longitudinal banyak, muncul di semua lingkaran tumbuh; serta
- Permukaan kayu terlihat berserat lurus dan mudah
Berdasarkan poin di atas, mereka meyakini jika jenis kayu tersebut berasal dari redwood pesisir. Karakter kayu ini memang awet sehingga sering dimanfaatkan dalam berbagai keperluan konstruksi.
Selain itu, spesies pohon kayu merah juga terkenal akan daya tahannya terhadap jamur. Menurut ahli, daya tahan tersebut didapatkan dari kandungan zat ekstraktif yang tinggi pada tubuh mereka.
Namun, pada zaman dahulu kala kayu dari genus sequoia sempat dianggap “tidak berguna.” Hal itu dikarenakan oleh sifat kayu yang cukup rapuh dan tidak cocok sebagai material bangunan.
Dalam beberapa sumber bahkan disebutkan, berkat “ketidakbergunaannya” tersebut populasi redwood pesisir jadi semakin terjaga, sebab tidak ada orang yang tertarik untuk memanfaatkannya.
Bila ditelaah lebih jauh, asumsi ini mungkin ada benarnya. Meski begitu, alasan dibalik panjangnya usia pohon tersebut tak lain karena karakteristik, serta kemampuan adaptasi dari flora itu sendiri.
Referensi:
Effendi Tri Bahtiar, dkk., Jurnal Teknik Sipil
Penulis: Yuhan Al Khairi