Jenis-jenis jamur memang sangat banyak, masing-masing spesies dapat kita bedakan melalui ciri fisiknya. Selain tampak berpayung dan melebar seperti mangkuk, ada pula jenis jamur unik yang mirip seperti terumbu karang, yakni Ramaria obtusissima.
Ramaria obtusissima merupakan salah satu spesies jamur karang yang berasal dari famili Gomphaceae. Ia ahli gabungkan dalam ordo Gomphales, serta mempunyai marga Ramaria.
Secara klasifikasi, keluarga jamur Gomphaceae mempunyai anggota spesies cukup banyak. Kelompok ini terdiri atas 287 jenis cendawan, yang terdistribusi ke dalam 13 genera fungi.
Ramaria sendiri adalah genus jamur karang yang memiliki anggota terbesar. Ia setidaknya menaungi 200 jenis jamur, termasuk spesies Ramaria obtusissima dan Ramaria magnipes.
Mengenal Kelompok Jamur Karang atau Ramaria
Nama ‘Ramaria’ berasal dari bahasa Latin ramus yang berarti ‘cabang.’ Nama ini pertama kali diperkenalkan pada 1790, namun masih ahli letakkan dalam kelompok genera Clavaria.
Pengangkatan status genus Ramaria sendiri terjadi sekitar 140 tahun setelahnya. Lewat riset lanjutan, pakar memastikan bahwa Ramaria dan Clavaria berasal dari famili yang berbeda.
Walaupun sebagian besar spesiesnya dapat dimakan (edible), nyatanya ada pula jenis jamur karang yang terbukti memiliki senyawa tidak biasa, yakni spesies R. formosa dan R. pallida.
Bahkan menurut ahli, jika kita mengonsumsi kedua jenis jamur karang tersebut, maka dapat memicu terjadinya keracunan jamur seperti mual-mual, muntah, sakit kepala, hingga diare.
Menyoal spesies Ramaria obtusissima, jamur karang ini pertama kali ilmuwan perkenalkan di tahun 1950. Ia memiliki sejumlah sinonim binomial, salah satunya Clavaria obtusissima.
Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Ramaria Obtusissima
Berdasarkan morfologinya, ciri fisik Ramaria obtusissima dan Ramaria magnipes memang sangat mirip. Keduanya terlihat seperti karang serta memiliki warna kulit putih kekuningan.
Meski begitu, Ramaria obtusissima umumnya terlihat lebih kecil. Sedangkan jamur Ramaria magnipes mampu berbiak antara 9-25 cm, dengan corak warna yang lebih cerah dan pekat.
Begitu pula dengan sporanya, jamur R. magnipes memiliki spora berukuran 10-14 x 3-4,5 mikrometer, sedangkan jenis R. obtusissima hanya berkisar 9,5-11,5 x 3,5-4,0 mikrometer.
Selain perbedaan tersebut, penampilan kedua jamur karang ini terbilang serupa. Artinya R. obtusissima juga memiliki stipe besar, bentuknya membundar dan berakar ke dalam tanah.
Jika kita belah, daging jamur tersebut tampak putih pucat. Belum dapat dipastikan apakah spesies ini bisa kita konsumsi, walaupun jenis R. magnipes sendiri ilmuwan nyatakan edible.
Habitat dan Distribusi Jamur Ramaria Obtusissima
Sebagain besar jamur Ramaria tertanam di wilayah hutan campuran. Mereka memiliki peta persebaran yang cukup luas, walau sebagian besar berasal dari Benua Amerika dan Eropa.
Seperti Ramaria obtusissima, spesies jamur ini dapat kita temukan di Switzerland, Estonia, Amerika Serikat, Slovenia, Austria, Norwegia, Finlandia, Swedia, Kanada, Jepang dan India.
Meski begitu, populasi terbesarnya justru pakar temukan di wilayah Switzerland. Ini cukup sesuai dengan karakteristik mereka sebagai “jamur tumpukan salju” atau snowbank fungus.
Sebagai catatan, snowbank fungus adalah kelompok jamur yang tumbuh saat musim dingin. Mereka berbiak ketika es-es mencair, sehingga jamak ahli temukan di negara empat musim.
Tidak bisa kita pungkiri, penelitian dan data terkait Ramaria obtusissima memang sangat minim. Ini mempersulit proses identifikasi serta pembudidayaan spesiesnya di masyarakat.
Taksonomi Spesies Jamur Ramaria Obtusissima
Penulis : Yuhan al Khairi