Selain Ramaria obtusissima, jenis jamur karang yang paling dikenal oleh masyarakat adalah Ramaria formosa. Tampilan kedua jamur ini sebenarnya sangat mirip, namun mereka pakar ketahui memiliki kandungan senyawa yang berbeda.
Ramaria formosa merupakan salah satu spesies jamur karang yang beracun. Jika kita makan, jamur ini dapat menimbulkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, hingga diare.
Selain itu, penderita keracunan jamur R. formosa juga mengalami kejang otot. Walau belum ahli temukan kasus kematian akibat jamur ini, tingkat toksinnya tetap harus kita waspadai.
Jamur karang merah muda atau karang salmon adalah nama lain spesies R. formosa. Mereka berasal dari keluarga Gomphaceae, ordo Gomphales, serta tergabung dalam genus Ramaria.
Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Ramaria Formosa
Jamur Ramaria formosa berbiak hingga setinggi 30 cm dengan lebar 15 cm. Tampilannya bercabang dan mirip terumbu karang, serta mempunyai warna merah muda kekuningan.
Apabila kita belah, permukaan daging jamur tersebut biasanya berwarna putih. Akan tetapi terdapat corak berwarna merah muda, krem, atau oranye pucat pada bagian tengahnya.
Ketika mulai membusuk, tampilan jamur karang salmon tampak kehitaman seperti anggur. Mereka mengeluarkan bau yang kurang sedap, serta memiliki cita rasa yang sangat pahit.
Spora Ramaria formosa berwarna kuning keemasan dan berbentuk elip. Ukuran spora ini mencapai 8-15 x 4-6 mikrometer, serta terdapat bintik-bintik kecil pada permukaannya.
Celakanya, di alam liar jamur karang merah muda sering disamaratakan dengan R. flava. Tampilan keduanya memang mirip, namun warna daging R. flava terlihat lebih kekuningan.
Habitat dan Distribusi Jamur Ramaria Formosa
Ramaria formosa berkembang di kawasan Asia, Eropa dan Amerika Utara. Cendawan ini biasanya berbuah pada musim gugur, serta berasosiasi dengan kelompok tumbuhan Fagus.
Di Benua Asia, jamur karang salmon bisa kita jumpai di Yunnan, China dan India. Sedangkan di Timur Tengah (Siprus), ia membentuk asosiasi mikoriza dengan pohon Quercus alnifolia.
Secara internasional, jamur ini publik kenal juga dengan sebutan beautiful clavaria, handsome clavaria dan yellow-tipped. Mereka tumbuh sendiri, tersebar, ataupun berkelompok.
Usut punya usut, nama genus fungi tersebut berasal dari bahasa Latin ramus, yang artinya ‘cabang.’ Sedang nama spesiesnya ahli ambil dari bahasa Latin formosus, yang berarti ‘indah.’
Ramaria formosa pertama kali dideskripsikan sebagai Clavaria formosa. Ia juga mempunyai sinonim nama lain, yakni Klavaria formosa, Merisma formosum dan Corallium formosum.
Karakteristik dan Manfaat Jamur Ramaria Formosa
Meskipun memiliki toksin, jenis jamur karang merah muda ternyata masih bisa dikonsumsi. Bahkan, ada pula yang memanfaatkannya sebagai bahan masakan hingga obat tradisional.
Melansir berbagai sumber, racun yang terkandung pada jamur Ramaria formosa terletak pada ujungnya yang tajam. Jika bagian ini kita buang, maka jamur tersebut bisa kita makan.
Di distrik Rajouri dan Poonch, India misalnya, warga lokal sering menjadikan fungi ini sebagai obat herbal. Dagingnya awam percaya ampuh meredakan nyeri serta menambah stamina.
Selain itu, tubuh buah jamur karang salmon turut diperjualbelikan di wilayah Lijiang, China. Mereka publik kenal memiliki beragam manfaat, terutama untuk menghilangkan rasa sakit.
Sebagai catatan, mengonsumsi Ramaria formosa sebenarnya tidak dianjurkan. Selain harus kita olah secara benar, klaim manfaat jamur tersebut sejatinya masih pakar perdebatkan.
Taksonomi Spesies Jamur Karang Salmon
Penulis : Yuhan al Khairi