Rakun adalah mamalia berukuran sedang yang tergabung dalam famili Procyonidae. Hewan ini berasal dari Amerika Utara, tidak dapat kita temukan di Asia Tenggara namun menyebar sampai ke negara-negara Eropa dan Jepang.
Melihat tampilannya, satwa dengan nama latin Procyon lotor ini memang menggemaskan. Mereka mempunyai bulu-bulu halus dan tebal, yang dihiasi corak unik di sekujur tubuhnya.
Jika kita perhatikan, corak di sekitar wajah rakun terlihat mirip seperti panda. Muka hewan tersebut layaknya sedang memakai topeng, yang membentuk pola hitam di sekitar mata.
Usut punya usut, spesies P. lotor tergolong hewan yang pintar. Ketika menemukan sebuah masalah, hewan tersebut akan mengingat solusinya sampai kurun waktu kira-kira 3 tahun.
Morfologi dan Ciri-Ciri Hewan Rakun
Ukuran tubuh P. lotor terhitung lebih besar dibanding spesies Procyonidae lainnya. Mereka dapat berkembang biak antara 40-70 cm, dengan bobot tubuh rata-rata mencapai 5-26 kg.
Hewan berordo Carnivora ini setidaknya mempunyai tiga fitur utama, yaitu cakar depannya yang sangat tangkas, corak topeng di wajah, serta ekornya yang memiliki pola bercincin.
Berbicara soal ekor, bagian tersebut dapat tumbuh antara 20-40 cm. Corak cincinnya mirip seperti bulu-bulu wajah, sebab dihiasi dengan warna gelap dan terang secara bergantian.
Secara keseluruhan, tubuh rakun ditutupi oleh bulu-bulu panjang berwarna abu-abu hitam. Bagian topengnya berguna untuk memblok cahaya sinar matahari langsung saat siang hari.
Melansir berbagai sumber, setidaknya ada 22 subspesies P. lotor yang diakui oleh ilmuwan. Berbagai subspesies ini menyebar ke berbagai wilayah, meliputi Amerika, Eropa dan Asia.
Habitat dan Distribusi Hewan Rakun
Habitat asli spesies P. lotor terletak di hutan gugur dan campuran. Tapi berkat kemampuan adaptasi yang tinggi, mereka dapat kita temukan di daerah pegunungan hingga rawa-rawa.
Di Amerika Serikat, hewan yang satu ini bahkan dapat kita jumpai di kawasan perkotaan. Populasinya terbilang cukup padat, sehingga sering publik ibaratkan seperti kucing liar.
Spesies P. lotor sendiri merupakan kelompok rakun yang paling umum di dunia. Mereka menyebar ke berbagai wilayah, namun populasi terbesarnya terdapat di Amerika Utara.
Selain kelompok ini, ada pula spesies P. cancrivorus yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Ia awam kenal juga sebagai rakun pemakan kepiting berkat kebiasaan dietnya.
Terakhir, ada spesies P. pigmaeus yang hidup di kawasan Pulau Cozumel, timur Meksiko. Hewan ini tergolong cukup langka, sehingga tergolong sebagai satwa liar yang dilindungi.
Perilaku dan Kebiasaan Hewan Rakun
Di balik penampilannya yang lucu, rakun mempunyai kebiasaan dan perilaku yang luar biasa. Selain dikenal pintar, satwa tersebut terbiasa menggunakan kaki depannya sebagai tangan.
Tangan P. lotor ini berguna untuk memegang makanan, membuka kemasan, serta membuka penutup tong. Karena hobi mencuri sampah, mereka bahkan dijuluki sebagai “trash panda.”
Di alam liar, hewan tersebut biasanya hidup menyendiri atau dalam kelompok kecil. Mereka terbiasa berkumpul sesuai dengan jenis kelaminnya, lalu berjumpa saat musim berbiak saja.
Sebab sangat adaptif, hewan rakun juga tergolong sebagai kelompok invasif. Negara-negara Eropa bahkan melarang satwa tersebut untuk dilepasliarkan, dipelihara atau dikomersilkan.
Menurut IUCN Red List, status konservasi P. lotor berada pada level least concern atau risiko rendah. Populasinya memang sangat banyak, bahkan cenderung meningkat tiap tahunnya.
Taksonomi Spesies Procyon Lotor
Penulis : Yuhan al Khairi