Putih Tak Berarti Bersih

Reading time: < 1 menit
Capung sambar putih (Zyxomma obtusum). Foto: greeners.co/Gusti Wicaksono

Capung merupakan serangga primitif karena termasuk serangga terbang pertama di bumi dan mampu hidup hingga saat ini. Sebenarnya capung akrab dengan keseharian masyarakat sebab mereka bisa menemukan capung dimana saja: di sawah, di danau, di kolam, di pantai bahkan di tempat pembuangan air yang kotor dan tercemar.

Tidak banyak jenis capung yang mampu bertahan hidup di tempat-tempat yang kotor dan tercemar karena sebagian besar hidup capung berada di dalam air. Salah satu jenis capung yang mampu bertahan hidup di tempat yang kotor dengan kualitas air yang buruk adalah capung sambar putih (Zyxomma obtusum).

Capung sambar putih (Zyxomma obtusum). Foto: greeners.co/Gusti Wicaksono

Capung sambar putih (Zyxomma obtusum). Foto: greeners.co/Gusti Wicaksono

Capung sambar putih mempunyai ciri tubuh yang sangat mencolok terutama pada jantan karena bagian tubuhnya berwarna putih termasuk mata majemuknya dengan ujung sayap berwarna hitam. Sementara, pada betina, toraks dan abdomen berwarna coklat dengan garis-garis hitam di antara ruas-ruas abdomennya dengan warna hitam pada ujung sayap lebih sedikit dibandingkan pada sayap jantan.

Si putih ini mempunyai kebiasaan yang unik, yaitu sangat aktif terbang pada sore hari mengitari perairan dan jarang sekali hinggap. Pola terbangnya pun lurus dan kembali ke tempat semula. Saat pagi dan siang hari capung ini hinggap di bawah kanopi pohon besar. Di daerah Jakarta jenis capung ini bisa ditemukan diparit-parit, danau ataupun perkarangan rumah yang masih terdapat pohon-pohon besar.

Penulis: Gusti Wicaksono/Indonesia Wildlife Photography

Top