Bila Anda penggemar makanan Sunda, tentunya Anda juga penggemar lalapan. Biasanya jenis-jenis sayur yang sering dipakai untuk lalapan seperti mentimun, daun kemangi, daun selada, daun kenikir, daun pegagan, dan daun pohpohan. Dalam artikel flora kali ini, kita akan membahas lebih panjang tentang daun pohpohan atau Pilea trinervia Wight.
Mengutip A.K Monroe dalam “Three New Species and Three New Name in Pilea”, pohpohan termasuk famili Urticaceae. Urticaceae memiliki 600-715 spesies dan merupakan genus terbesar. Pohpohan ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, kecuali di Australia, Selandia Baru, dan Eropa. Pohpohan juga merupakan salah satu sayuran lokal yang banyak tumbuh di daerah pegunungan Jawa Barat.
Baca juga: Menengok Kupu-kupu Bidadari dari Bantimurung
Pohpohan merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak hingga mencapai 2m. Menurut U.W Mahyar dalam Pilea lindley, popohan dapat tumbuh subur di daerah pegunungan, khususnya di daerah Jawa Barat pada ketinggian 500 hingga 2700m di atas permukaan laut. Tanaman ini juga tumbuh di daerah cerah atau pun teduh dan dapat tumbuh sebagai penutup tanah.
Pohpohan memiliki ukuran daun 6-20 cm x 2-10 cm, tangkai daunnya memiliki panjang 1-5 cm. Helaian daun berbentuk bulat meruncing (oblong-lanceolate) atau berbentuk elips, tepi daun bergerigi (serrate) dengan dasar daun tumpul dan ujungnya runcing, dan pertulangan daun melengkung. Untuk bagaian bunganya, Pohpohan memiliki bunga tidak sempurna. Disebut tidak sempurna karena dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan betina yang terpisah.
Santosa dalam “Agronomy, Utilization and Economics of Indigenous Vegetable in West Java, Indonesia” mengklaim pohpohan sebagai sayuran lokal yang potensial dikembangkan sebagai tanaman komersil. Pohpohan juga sering ditanam sebagai tanaman pagar atau ornamental.
Pohpohan, Berkhasiat Warisan Nenek Moyang
Sayuran berdaun hijau ini telah digunakan sejak jaman dahulu dan memiliki peranan sangat penting di dalam nutrisi dan diet. Daun pohpohan sering dikonsumsi masyarakat dalam keadaan segar karena memiliki aroma yang khas dan berbau harum yang disukai. Daun muda dari pucuk pohpohan merupakan bagian utama yang dikonsumsi. Di Jawa Barat sayuran ini dapat diperoleh di pasar tradisional dan supermarket.
Baca juga: Asparagus, Rebung Kaya Nutrisi dari Dataran Tinggi
Sebagai tanaman obat pohpohan berkhasiat mengandung senyawa kimia. Daun segar pohpohan mengandung asam askorbat, senyawa fenol, α-tokoferol, dan β-karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Tidak hanya berkhasiat, pohpohan juga berpotensi menjadi pangan fungsional karena kandungan yang terdapat dalam daun pohpohan bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian Anisa Miranti (2018) dari Departemen Gizi Masyarakat IPB, pangan fungsional adalah produk makanan yang tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia tetapi juga dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit. Pangan fungsional dapat diimplementasikan menjadi produk pangan, baik makanan ataupun minuman. Dalam penelitiannya, Anisa menjelaskan pembuatan minuman dari daun pohpohan dapat menjadi salah satu alternatif upaya meningkatkan konsumsi sayur.
Penulis: Sarah Megumi