Pohon Trembesi (Samanea saman) memang sangat unik. Selain memiliki jaringan akar yang luas, kanopi dari pohon tersebut juga bisa tumbuh lebih besar daripada tingginya. Meski bermanfaat sebagai tanaman peneduh, tak banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan flora satu ini. Kenapa, ya? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Nama trembesi sejatinya cukup populer di Indonesia. Pohon ini menyebar di hampir seluruh wilayah dan memiliki banyak julukan, seperti Ki Hujan di Jawa Barat dan Munggur di Jawa Tengah.
Di Sulawesi Selatan kayu dari pohon tersebut terkenal dengan nama Colok. Berkat karakteristiknya yang kekar dan kokoh, banyak warga lokal yang memanfaatkannya sebagai bahan baku kayu olahan.
Jika pohon trembesi begitu bermanfaat, mengapa minat publik untuk membudidayakan tanaman tersebut cukup rendah? Untuk tahu alasannya, simak ulasan Greeners berikut ini.
Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Trembesi
Secara morfologi, tumbuhan munggur sebenarnya bisa kita kenali dengan mudah. Pohon ini memiliki ciri fisik yang khas mulai dari bagian batang, daun, bunga hingga buahnya, seperti:
1. Ciri Batang Pohon
Menurut penelitian, pertumbuhan pohon trembesi rerata bisa mencapai 30-40 m. Lingkar batang tanaman tersebut bisa mencapai 4,5 m, dengan mahkota pohon yang tumbuh antara 40-60 m.
Bentuk batangnya sendiri tidak beraturan, kadang terlihat bengkok atau menggelembung besar. Daun pohon tersebut tergolong majemuk dengan pangkal tangkai berukuran 7-15 cm.
Apabila kita lihat dari warnanya, kulit batang Samanea saman cenderung lebih kecokelatan saat sudah tua. Permukaan kulitnya pun terbilang lebih kasar bahkan tampak seperti terkelupas.
2. Daun Pohon Trembesi
Ada fakta menarik yang perlu Anda ketahui mengenai daun trembesi. Bagian pada tanaman tersebut biasanya akan melipat (atau berlipat) ketika cuaca hujan dan saat malam hari.
Itu sebabnya, sebagian masyarakat mengenal tumbuhan ini sebagai ‘Pohon Pukul Lima.’ Daunnya sendiri berukuran kecil-sedang antara 4-5 cm, dengan ciri khas warna hijau yang pekat atau tua.
Jika kita balik, permukaan daun tampak berbulu atau beludru. Saat usia muda, kulit pohon ki hijau berwarna abu-abu kecokelatan, dengan tekstur yang cukup halus jika kita pegang.
3. Ciri-Ciri Bunga
Meski flora ini terdominasi dengan warna daun yang hijau, nyatanya pohon trembesi juga bisa berbunga. Bunga colok mekar di bulan Mei dan Juni, mengeluarkan campuran warna putih dan merah muda.
Bercak berwarna merah muda tersebut berada di bagian atas bulunya. Bila kita ukur dari ujung ke pangkal, ukuran bunga tersebut mencapai 10 cm. Tabung mahkota berukuran kurang lebih 3,7 cm.
Sedang benang sarinya bisa tumbuh hingga 3-5 cm. Sekuntum bunga trembesi mempunyai 20-30 benang sari. Bunga ini menghasilkan nektar untuk menarik serangga sebagai media penyerbukan.
Baca juga: Penyu Hijau, Fauna Laut Berumur Panjang yang Nyaris Punah
4. Buah Pohon Trembesi
Trembesi atau Rain Tree memiliki buah yang berbentuk panjang namun agak melengkung. Ukuran buah tersebut mencapai 10-20 cm, dengan lebar 1,5-2 cm dan tebal sekitar 0,6 cm.
Ketika sudah matang, warna buah tampak cokelat kehitaman. Terdapat 5-25 biji sepanjan 1,3 cm di dalam daging buah, yang miliki karakteristik sangat lengket dan berwarna cokelat kemerahan.
Fungsi dan Manfaat Pohon Trembesi
Selain berfungsi sebagai tanaman peneduh, tak banyak yang mengetahui jika pohon yang berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara ini bermanfaat untuk beragam kebutuhan.
Melansir jurnal Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), setidaknya ada lima manfaat pohon trembesi yang bisa kita dapat dari berbagai bagian pada tumbuhan tersebut, di antaranya:
- Berkat permukaannya yang lebar, daun trembesi digadang-gadang mampu menyerap karbon dioksida sebesar 28.442 kg per pohon setiap tahunnya.
- Melansir berbagai sumber, daun ini juga berguna sebagai obat penyakit kulit layaknya gatal-gatal. Sedang ekstraknya punya kemampuan untuk menghambat perkembangan mikrobakterium tuberculosis yang menjadi penyebab dari sakit perut.
- Biji trembesi kerap masyarakat manfaatkan sebagai makanan atau cemilan. Air rebusan biji tersebut awam percayai ampuh sebagai obat pencuci perut.
- Kayu munggur yang kokoh berguna sebagai material bangunan.
- Berkat akarnya yang lebar, pohon ini sering pun berfungi menyerap air tanah untuk cadangan di sekitar lingkungannya.
Kembali ke pertanyaan awal, jika manfaatnya sangat banyak mengapa orang-orang kurang tertarik membiakkan flora ini? Padahal menurut pakar, rain tree tergolong pohon yang lekas tumbuh, lho.
Jawabannya terletak pada ukuran pohon dan karakter akarnya. Ukuran pohon trembesi yang sangat besar menyulitkan pembudidaya mencari lahan untuk menanam tumbuhan tersebut.
Lebih lagi, karakteristik akar pohon tropis/subtropis ini tumbuh secara luas. Tak jarang, akarnya yang besar justru merusak permukaan jalan atau tanah yang ada di sekitar tempatnya tertanam.
Taksonomi Pohon Trembesi
Referensi:
Laman Institut Teknologi Bandung
I Gede Putra Sedana, Universitas Udayana
Rizky Alvalis Supyan, Universitas Muhammadiyah Malang
Hilhamsyah Putra Haska, dkk., Institut Pertanian Bogor
Penulis: Yuhan Al Khairi