Pohon tabebuya atau tabebuia memang sangat unik, selain memiliki bunga yang mirip dengan sakura, flora ini juga terbilang kaya manfaat karena bisa masyarakat gunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Nama tabebuia mulai ramai masyarakat bicarakan saat tanaman ini tumbuh di sekitar jalan protokol Surabaya.
Pada saat itu, kembang dari pohon ini mulai bermekaran dengan dominasi warna merah muda. Hal tersebut sontak membuat warga sekitar kaget dan mengira jika tumbuhan ini adalah pohon sakura.
Secara umum, flora endemik asli Brazil ini sebenarnya tidak hanya mampu mengeluarkan warna pink saja. Ada pula spesies dan jenis lain yang bisa mengeluarkan warna kuning, putih dan sebagainya.
Maka dari itu, penting untuk mengetahui seluk-beluk pohon tabebuya sebelum Anda menanamnya. Agar tidak keliru, yuk simak ulasan lengkapnya bersama Greeners di bawah ini!
Habitat dan Persebaran Tabebuya
Tabebuya adalah genus neotropis yang termasuk ke dalam famili Bignoniaceae. Tanaman ini banyak tumbuh di kawasan Meksiko Utara dan Selatan, Florida Selatan, serta Argentina Utara.
Tidak cuma daerah-daerah di atas, tumbuhan yang terbagi sekitar 100 spesies ini juga tumbuh di sekitar Kepulauan Karibia, termasuk Republik Dominika dan Haiti, serta negara Kuba.
Berkat persebarannya yang cukup luas, nama dari pohon tersebut berbeda-beda di berbagai negara, misal Amapa di Meksiko, Cortez di Honduras dan Kosta Rika, serta Guayacan di Panama.
Di kawasan Kolombia, tabebuia masyarakat kenali sebagai Guayacan Polvillo, sedang di Venezuela diberi nama Flor Amarillo. Di negara asalnya Brazil, tumbuhan menawan ini masyarakat sebut sebagai Ipe.
Vegetasi pohon tabebuya bisa berupa perdu atau pohon dengan tinggi 5-50 m (tergantung jenisnya). Sebagian jenis menggugurkan daun, sedang yang lain tergolong evergreen atau selalu hijau.
Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Tabebuya
Berbicara soal morfologi, ciri fisik dari tumbuhan ini sebenarnya bisa kita lihat dari bagian-bagian yang terdapat pada pohon tersebut, contohnya seperti bagian batang.
Batang pohon ini biasanya berwarna cokelat dengan kulit yang terlihat agak mengelupas. Pohon tabebuya sendiri masuk dalam kelompok tumbuhan besar karena bisa tumbuh hingga 5-50 meter.
Selain batang, morfologi dari tumbuhan yang satu ini juga terlihat dari daun, bunga, dan buahnya. Agar tidak penasaran, berikut jabaran lengkapnya.
-
Morfologi Daun
Jenis pohon tabebuia yang sangat banyak membuat morfologi daunnya berbeda-beda. Namun, pada umumnya bagian tersebut terlihat berpasangan menyilang atau komplek dengan jumlah daun 3-7 lembar.
Menariknya daun dan batang tumbuhan ini sebenarnya tergolong majemuk, akan tetapi bagian yang paling mendominasi dari pohon tersebut justru kembang atau bunganya.
-
Morfologi Bunga
Seperti yang kita ketahui, pohon tabebuya termasuk dalam kelompok tumbuhan berbunga. Lebar dari bunga tersebut umumnya antara 3-11 cm, berbentuk padat serta helai kelopak berbentuk terompet.
Bagian kapsul pada bunga ini biasanya berjumlah dua atau lima helai. Helai bunga (corolla) memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih, merah muda, kuning, ungu dan merah tergantung jenisnya.
-
Morfologi Buah
Tak banyak yang mengetahui, bahwasannya pohon ipe mampu menghasilkan buah. Buah dari flora yang satu ini adalah buah polong berbentuk kapsul (dehiscent), dengan panjang berkisar 10-50 cm.
Pada beberapa spesies, biji polong tersebut tampak seperti bersayap. Uniknya, buah dari tanaman ini akan tetap berada di pohonnya sampai akhir musim kemarau dan juga awal musim hujan.
Guna dan Manfaat Pohon Tabebuya
Seperti yang telah saya jelaskan, tanaman yang satu ini memang terkenal sebagai tumbuhan kaya guna. Selain sebagai bunga hias, berikut beberapa manfaat dari flora neotropis ini:
- Sifatnya yang tahan terhadap serangan hewan perusak membuat kayu dari pohon ini sangat cocok sebagai bahan baku pembuat furniture, baik indoor ataupun luar ruangan.
- Kayu ini juga sering warga lokal gunakan sebagai material pendukung saat membangun rumah.
- Berkat rona bunganya yang cantik, pohon yang satu ini sangat pas sebagai penghias ruangan.
- Tanaman ini merupakan sumber nektar yang baik untuk lebah madu – mengingat bunganya yang berlimpah, serta sangat populer bagi jenis burung pengisap madu seperti hummingbird.
- Teh dari kulit tabebuya bunga pink (Tabebuia impetiginosa) kerap warga manfaatkan sebagai obat flu yang baik saat musim hujan, serta ampuh mengurangi batuk pada pecadu rokok.
- Dapat menjadi objek jual-beli dengan harga pasaran yang tinggi.
Benar sekali, tingginya pamor pohon tabebuya sedikit banyak melambungkan harga bibitnya. Meski demikian, pasaran harga bibit tabebuia sendiri biasanya dipatok berdasarkan ukurannya, seperti:
- Ukuran 1-1,5 m dibanderol seharga Rp150-500 per pohonnya;
- Ukuran 2-3 m dihargai berkisar Rp300-800 per pohon; dan
- Ukuran 4 m ke atas dibanderol seharga Rp 1,3-2,5 per pohonnya.
Bagaimana, sangat menguntungkan sekali bukan budidaya tabebuya? Selain jadi komoditi tumbuhan hias, usaha budidaya tersebut juga bisa membantu kelestarian tumbuhan ini lho, yuk kita coba!
Taksonomi Tabebuya
Referensi:
Anita Sintia Debby, Universitas Muhammadiyah Malang
Penulis: Yuhan Al Khairi
Editor: Ixora Devi