Pohon Kemiri atau muncang (Aleurites moluccana L. Willd) adalah salah satu tumbuhan serba guna yang berasal dari Indo-Malaysia. Debut tanaman ini secara global ke kawasan Kepulauan Pasifik, hingga akhirnya menyebar ke hampir seluruh negara.
Sama seperti Cengkih, muncang merupakan rempah-rempah bernilai tinggi yang penting bagi perdagangan internasional. Ia kerap awam manfaatkan sebagai bahan masakan sekaligus ramuan obat.
Menurut penelitian, zat kimia alami yang terkandung di dalam kemiri mampu mengobati berbagai macam penyakit mulai dari sakit kepala, demam, bisul, pembengkakan sampai obat tumor.
Meski begitu, kita perlu berhati-hati saat memanfaatkan tanaman yang satu ini. Pasalnya, beberapa bagian pada pohon kemiri ahli ketahui beracun, sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Habitat Asli Pohon Kemiri
Merujuk publikasi CIFOR (Center for International Forestry Research), peta persebaran pohon kemiri di Tanah Air meliputi hampir seluruh wilayah kepulauan.
Mereka biasanya ditanam dalam lingkup perkebunan skala besar, serta menjadi komoditas utama oleh sebagian daerah seperti Sumatra Utara, Sumatra Barat, sampai Nusa Tenggara Timur.
Secara umum, mucang sejatinya tumbuh subur di hujan tropis dengan kondisi agak kering selama musim kemarau. Mereka berkembang secara baik di area lembap sampai ketinggian 1.200 mdpl.
Di kawasan dekat garis khatulistiwa, muncang bahkan dapat tumbuh hingga ketinggian 2.000 mdpl. Sedang pada daerah berkonfigurasi datar, ia dapat kita jumpai di ketinggian 0 – 800 m.
Jika tertarik untuk membudidayakan pohon kemiri, pastikan suhu lingkungan kebun berada di angka 18 – 28 C. Selanjutnya, curah hujan tahunan yang mereka butuhkan rerata 640 – 4.290 mm.
Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Kemiri
Kemiri tergolong pohon berukuran sedang dengan tajuk yang lebar. Tanaman ini dapat berbiak sampai ketinggian 20 m (10 – 15 m pada tempat terbuka), dengan diameter mencapai 90 cm.
Umumnya, cabang pohon kemiri berbentuk berliku, tidak teratur, serta membentang lebar dan menggantung di bagian sampingnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjabaran Greeners berikut ini.
1. Kulit dan Daun Kemiri
Kulit pohon Hambiri (sebutan kemiri bagi masyarakat Batak) berwarna abu-abu kecokelatan. Teksturnya agaknya halus, dengan garis-garis vertikal yang terdapat bagian permukaannya.
Selain itu, terdapat bagian daun yang terdiri dari 3 – 5 helai. Posisi daun sendiri berada mulai dari area pangkal, berselang-seling dengan pinggiran yang tampak bergelombang.
2. Bunga Pohon Kemiri
Bunga kemiri berwarna putih kehijauan, beraroma harum, serta tersusun dalam sejumlah gugusan sepanjang 10 – 15 cm. Terdapat banyak bunga jantan kecil mengelilingi bunga betina di sekitarnya.
Mahkota bunga tersebut berwarna putih, serta terdapat lima kelopak bunga yang berwarna putih kusam (krem). Bentuk bunga sendiri biasanya lonjong dengan panjang berkisar 1,3 cm.
3. Buah Pohon Kemiri
Buah kemiri berwarna hijau kecokelatan. Bentuknya oval sampai bulat, dengan panjang 5 – 6 cm dan lebar 5 – 7 cm. Buah kemiri biasanya berisi 2 – 3 biji, meski buah jantan hanya memiliki satu biji saja.
Perlu Anda ketahui, mengonsumsi biji kemiri sebenarnya dapat kita lakukan. Namun, biji tersebut harus kita panggang terlebih dahulu untuk membunuh kuman dan racun yang melekat di dalamnya.
Ragam Khasiat dan Manfaat Kemiri
Tahukah Anda bahwa seluruh bagian pada pohon kemiri sejatinya bisa bermanfaat untuk berbagai macam kebutuhan? Mulai dari daun, batang, buah sampai dengan bijinya ternyata memiliki khasiat.
Menurut penelitian, kemiri mengandung zat-zat alami seperti saponin, flavonoida dan polifenol. Pada bagian daging bijinya terkandung minyak, sedang di korteksnya terkandung zat tanin.
Di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kulit pohon kemiri bermanfaat sebagai obat diare. Sedang di Sumatra, biji tersebut warga percayai dapat mengatasi sembelit serta gangguan pencernaan lainnya.
Pemanfaatan Pohon Kemiri di Berbagai Negara:
- Jepang: kemiri berguna sebagai obat tumor.
- Malaysia: rebusan kemiri masyarakat negeri jiran manfaatkan sebagai obat untuk sakit kepala, demam, bisul, bengkak pada persendian, serta kencing nanah.
- Hawaii: bunga dan getahnya warga Hawaii manfaatkan untuk obat sariawan pada anak-anak.
- Indonesia dan Malaysia: kemiri kering lazim menjadi bagian dari bahan masakan.
Menariknya, tumbukan biji kemiri juga dapat digunakan sebagai pengganti sabun. Selain itu, kemiri juga terkenal dengan fungsinya sebagai perangsang pertumbuhan rambut atau sebagai bahan aditif perawatan rambut.
Dewasa ini, minyak kemiri dengan kualitas tinggi menjadi produk komersial utama industri kosmetik. Lebih jauh, minyak dari sisa biji yang sudah diekstraksi bahkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Taksonomi Pohon Kemiri
Referensi
Laman Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Barito
Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi