Ada banyak spesies pohon besar yang ditemukan di seluruh dunia, salah satunya di Selandia Baru. Namun, spesies ini berbeda dengan spesies tumbuhan berpohon lainnya. Selain cukup besar, pohon kauri atau Agathis australis juga memiliki usia yang sangat panjang.
Agathis adalah salah satu genus pohon terbesar yang hidup mulai dari zaman Jurasik. Genus ini setidaknya membawahi 21 jenis tanaman, seperti kauri dan pohon damar (A. dammara).
Pohon damar sendiri merupakan nama umum dari spesies kauri yang berasal dari Indonesia. Mereka berkerabat dengan kauri Australia, yang banyak ditemukan di Belahan Bumi Selatan.
Kata “kauri” pun sejatinya adalah serapan dari bahasa Maori, suku asli Selandia Baru. Pohon ini terbilang cukup populer di sana, sehingga sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Morfologi dan Ciri-Ciri Pohon Kauri
Pohon Kauri merupakan jenis pohon terbesar di Selandia Baru, namun bukan yang tertinggi. Tinggi pohon ini hanya sekitar 50 meter, tetapi diameter pokoknya bisa mencapai 16 meter.
Jenis A. australis terbesar ditemukan oleh sejarawan Alastair Isdale. Pohon tersebut dijuluki sebagai The Great Ghost, dengan diameter batang 8 meter dan pokoknya berkisar 26 meter.
Tidak cuma itu, ada pula spesies kauri tertua yang disebut sebagai Tane Mahuta atau Lord of The Forest. Flora ini diperkirakan hidup sejak ribuan tahun silam, antara 1.250–2.500 tahun.
Sayangnya, the great ghost dinyatakan mati dilalap api pada tahun 1890. Tane Mahuta juga hampir punah akibat dehidrasi, tapi akhirnya bisa terselamatkan dengan perawatan intensif.
Pohon kauri memiliki daun sepanjang 3–7 cm serta lebar 1 cm. Pohon ini mempunyai kanopi yang besar, sedikit cabang dengan permukaan kulit yang bergurat dan biji kerucut bersayap.
Habitat dan Populasi Pohon Kauri
Sebagian besar spesies kauri dapat ditemukan di Benua Asia dan Australia. Mereka tersebar mulai dari Queensland, Pulau Utara, Indonesia, Filipina, sampai beberapa daerah di Oseania.
Di Tanah Air, spesies Agathis yang ditemukan terhitung cukup banyak. Namun distribusinya sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Kalimantan dan Papua.
Spesies A. dammara misalnya, pohon ini hanya dapat dijumpai di Kalimantan, serta sebagian kecil Sulawesi dan Maluku. Ia dibudidayakan di Jawa, tapi dengan jumlah yang tidak banyak.
Selain pohon damar, ada pula spesies A. labillardieri yang berasal dari Pulau Irian. Tanaman ini memiliki persebaran yang lebih sempit, sebab hanya ditemukan sampai ke Papua Nugini.
Melansir laman Stuff.co.nz, status konservasi pohon kauri kini berada pada level threatened atau terancam. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan sampai penebangan liar.
Manfaat dan Kegunaan Pohon Kauri
Pohon kauri sejatinya memiliki sejumlah manfaat. Dahulu kala, warga Maori menggunakan kayu pohon tersebut untuk dijadikan sebagai perahu, kerajinan tangan, hingga perumahan.
Mahkota dan tunggul kayu kauri bahkan dibanderol dengan harga yang tinggi. Tampilannya terbilang cukup indah, sehingga sering dijadikan sebagai panel kayu hias dan furnitur mahal.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad 20, getah kauri ramai diperdagangkan sebagai bahan baku pernis. Ini bahkan memicu geliat industri global, terutama pada sektor penggali getah.
Karena populasi yang makin menipis, pohon kauri tidak lagi terlibat dalam kegiatan industri. Spesiesnya bahkan dianggap “sakral” bagi warga lokal, sehingga penting untuk dilestarikan.
Di alam liar, jenis Agathis berperan penting sebagai penyerap karbon jangka panjang. Daya serapnya bahkan menduduki posisi ke-2 paling tinggi di dunia, yaitu setelah pohon trembesi.
Taksonomi Spesies Agathis Australis
Penulis : Yuhan al Khairi