Saat ini bisnis minuman di Indonesia sudah berkembang pesat. Variasinya pun berbagai macam, ada kedai kopi, minuman boba, teh, cokelat, jus, dan masih banyak lagi. Walaupun banyak jenisnya, ada satu bahan yang tak bisa lepas dari bisnis minuman nusantara, yaitu gula aren. Gula ini merupakan olahan dari pohon aren, atau nama ilmiahnya Arenga pinnata.
Menyadur dari CABI, habitat pohon aren atau enau tersebar di berbagai negara seperti Bangladesh, Brunei, Kamboja, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Tanaman ini biasanya tumbuh di celah dan tepi hutan serta area yang terganggu dalam artian adanya perubahan kondisi lingkungan atau ekosistem.
Deskripsi Pohon Aren
Palem ini berukuran sedang, tumbuh setinggi 20 m, dengan batang yang terselimuti oleh pangkal daun tua yang kasar serta serabut berwarna hitam dan duri. Batangnya berdiameter 40-50cm, dengan daun yang memiliki panjang 6-12 m dan lebar 1,5 m. Daun majemuknya terdiri dari 1-6 baris helaian yang tersusun di kedua sisi batang. Biasanya, daunnya berpasangan namun arahnya berlawanan antara satu sama lain. Masing-masing helai umumnya memiliki panjang 40-70 cm dan lebar 5 cm.
Bunganya berwarna kuning dan mencolok. Tangkai bunga yang berasal dari antara daun, lebih panjang dari daun. Buahnya berwarna ungu dengan diameter 4 cm. Bentuknya bulat atau lonjong, umumnya berisi 3 biji dan membutuhkan waktu satu tahun untuk matang.
Pertumbuhan Pohon Aren
Flora ini berkecambah dalam durasi yang tidak terduga, mulai dari satu bulan hingga lebih dari satu tahun. Tahap roset membutuhkan waktu 3–5 tahun. Fase pertumbuhan batang membutuhkan waktu 5-10 tahun, bergantung pada suhu, cahaya, air, dan kondisi tanah. Produksi daun selama pembentukan batang biasanya 3-6 daun per tahun. Umumnya, maksimal ada lima puluh daun yang bertumbuh selama palem hidup.
Dua daun terakhir muncul secara bersamaan, menandakan awal pembungaan. Perbungaan muncul dari bagian atas (antara tangkai dan cabang daun atau batang) berangsur-angsur ke bagian bawah. Tunas yang lebih rendah di batang cenderung kurang berkembang dan dalam keadaan alami palem mati sebelum gilirannya mekar.
Penyadapan yang terampil dapat memperpanjang umur pohon hingga 10 tahun atau lebih. Muatan buah yang sedang tumbuh penting untuk menjaga palem tetap hidup. Caranya adalah dengan menyadap secukupnya agar buahnya tidak kelaparan dan kita dapat menunda kematangannya tanpa batas waktu. Intensitas penyadapan yang optimal menjaga aliran getah yang cukup ke buah, memastikan tingkat pertumbuhan buah yang minimal. Jika penyadapan dihentikan tepat waktu, buah yang masih mentah dapat berguna untuk produksi kolang-kaling.
Baca juga: Sengon, Pohon Kayu Unggulan yang Serbaguna
Pohon Aren dan Manfaatnya
Semua bagian dari palem berguna dan dapat kita olah menjadi banyak produk. Bagian yang paling utama adalah penyadapan tangkai perbungaan yang bisa kita olah menjadi jus aromatik yang manis dan segar, serta dapat difermentasi menjadi cuka. Sarinya berguna untuk pembuatan gula aren, yang nantinya menjadi bahan untuk membuat berbagai jenis makanan. Termasuk kuliner khas nusantara seperti es cendol, bubur sumsum sampai kue cucur. Kulit kayunya yang gelap bisa menjadi tali.
Selain itu, serat panjang berwarna abu-abu hitam dari batangnya bisa berguna untuk membangun atap atau memperkuat beton, bahkan menjadi ijuk untuk sapu. Serat dari batang dan akar daunnya juga bisa berguna sebagai pancing, jerat dan anyaman halus.
Daunnya dapat berfungsi untuk keranjang, tangkainya untuk gagang sapu dan tongkat sate. Benihnya dapat menjadi umpan untuk babi hutan. Batangnya berserat keras dan bisa menjadi perabotan. Akar mudanya dapat menjadi obat tradisional batu ginjal, akar tuanya dapat menjadi penawar sakit gigi. Alkohol dapat diperoleh melalui penyulingan, dan daging buah di antara selubung daun dapat mempercepat pemulihan dari luka bakar. Pepohonan ini terkadang ditanam untuk menandai batas atau untuk mencegah longsor.
Dampak lingkungan
Flora ini mampu menginvasi tepi hutan dan dapat membentuk tegakan lebat yang dapat menghambat regenerasi spesies asli suatu area. Untuk mencegah hal ini terjadi, Anda dapat mengelolanya dengan melakukan deteksi dini sehingga gulma dapat terkontrol sebelum berbiji. Jika Anda ingin menjaga area yang merupakan habitat asli flora tertentu, maka tumbuhan palem yang masih kecil bisa Anda cabut dan jika Anda tebang, pohon palem tidak bisa beregenerasi dari tunggul.
Taksonomi Pohon Aren
Penulis: Agnes Marpaung.