Pohon Akasia, Flora Penghijau Kaya Manfaat dari Australia

Reading time: 4 menit
pohon akasia
Pohon Akasia, Flora Penghijau Kaya Manfaat dari Australia. Foto: Shutterstock.

Pohon Akasia (Acacia) merupakan salah satu jenis tanaman kayu-kayu yang berasal dari Afrika dan Australia. Tumbuhan yang satu ini terkenal dengan kekuatan tumbuhnya yang pesat, sehingga masyarakat kerap memanfaatkannya dalam program pembangunan hutan di kawasan Asia dan Pasifik.

Secara umum, akasia tergolong sebagai famili Fabaceae dengan subfamili Mimosoideae. Tanaman ini pertama kali publik Indonesia kenal sebagai flora penghijau sekitar tahun 1970-an.

Tidak hanya satu jenis, para ahli mengklaim telah menemukan 1300 spesies acacia yang tersebar di seluruh dunia, dengan 960 spesies di antaranya berasal dari negara Australia.

Di Tanah Air, pamor pohon akasia sebenarnya tak kalah populer. Melihat peta persebarannya, flora yang satu ini dapat kita temukan di hampir seluruh wilayah Nusantara, mulai dari barat hingga timur.

Maka dari itu, jangan heran jika pohon tersebut memiliki banyak panggilan, di antaranya Tongke Hutan di Maluku Barat; Pohon Nak di Maluku; Pohon Raj di Kepulauan Aru; dan Jerri di Papua.

Ciri-Ciri Pohon Akasia berdasarkan Jenisnya

Berbagai spesies akasia memang mempunyai kemiripan, namun identifikasi terhadap morfologi dan ciri fisik pohon tersebut tentu tak bisa kita lakukan secara seksama pada satu jenis saja.

Di Indonesia sendiri, setidaknya ada tiga jenis pohon akasia yang awam kenali, seperti Acacia auriculiformis, Acacia mangium Willd., dan Acacia tomentosa.

Ketiga jenis tersebut pun memiliki ciri fisik yang berbeda. Oleh karenanya, agar tidak salah dalam mengklasifikasi tumbuhan ini, berikut morfologi acacia berdasarkan jenisnya:

1. Acacia auriculiformis (Pohon Akasia Daun Lebar)

Nyatanya, ada kok jenis pohon akasia yang berasal dari Indonesia. Tumbuhan tersebut adalah Acacia auriculiformis. Masyarakat Tanah Air lebih mengenal tanaman ini dengan sebutan Akasia Daun Lebar.

Flora yang satu ini banyak tumbuh di selatan Papua dan tersebar hingga Papua Nugini serta utara Australia. Ciri fisik tanaman tersebut dapat kita identifikasi dari tingginya yang mencapai 15-30 m.

Diameter pohon sendiri dapat tumbuh hingga 50 cm, memiliki tajuk bulat dengan batang monopodial (kadang-kadang sympodial). Bagian kulitnya tampak pecah-pecah serta beralur relatif dangkal.

Daun pohon ini cukup tebal, berwarna hijau tua mengkilat serta berbentuk filodial. Panjang daunnya bisa mencapai 15-16 cm, sedangkan lebarnya berkisar 2 cm saja.

Tangkai daun tersebut berwarna cokelat dengan bentuk yang melengkung di kedua sisinya. Pada saat muda bunga dari pohon ini berwarna hijau, sedang ketika sudah tua warnya berubah jadi kekuningan.

pohon akasia

Jenis pohon akasia yang berasal dari Indonesia adalah Acacia auriculiformis. Foto: Shutterstock.

2. Acacia mangium Willd. (Pohon Mangium)

Acacia mangium atau Pohon Mangium merupakan tumbuhan endemik Papua Nugini, Papua Barat, dan Maluku. Flora ini tergolong cukup kuat karena mampu bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan.

Ciri fisik pohon akasia yang satu ini dapat terlihat dari tajuknya yang bulat, berbatang silindris namun kadang-kadang simpodial, serta memiliki batang dengan cabang yang relatif tinggi.

Kulit batang tersebut bertekstur halus, pecah-pecah membentuk sisik, beralur dangkal serta berwarna cokelat keabuan saat dewasa dan cokelat kekuningan ketika masih muda.

Daun Acacia mangium berbentuk filodial dengan tekstur yang tipis. Warnanya terlihat hijau dengan panjang berkisar 18-20 cm, lebar 8-10 cm, serta melengkung pada satu bagian sisinya.

Bunga muda pohon mangium umumnya berwarna hijau, sedang bunga tua berwarna putih. Panjang bunga tersebut mencapai 7-9 cm, dengan buah bertipe polong dan berwarna cokelat saat usia tua.

3. Acacia tomentosa (Pohon Klampis)

Bagi masyarakat Jawa, Acacia tomentosa dikenal sebagai Pohon Klampis. Sedang masyarakat Sunda menyebutnya sebagai Kolampis, Klampes atau Longghay di Madura, dan Aikendara di Sumba.

Jenis pohon akasia yang satu ini tergolong sebagai spesies kecil-sedang, ketinggiannya bisa mencapai 18 m dengan diameter berkisar 50 cm. Tajuk pohon berbentuk payung dengan ranting yang berambut.

Warna rambut tersebut terlihat kekuningan, tumbuh secara rapat serta mempunyai banyak duri yang cukup padat. Kulit kayunya berwarna cokelat gelap dan memecah tak beraturan.

Bagian bunga pada pohon ini berwarna putih atau putih kekuningan, berbentuk majemuk dan tumbuh berbongkol-bongkol. Umumnya, terdapat 1-7 bongkol pada bagian ketika daun dekat ujung ranting.

Buahnya sendiri berbentuk polong serta berwarna coklat gelap. Kulit kayu bertekstur kasar dan pecah-pecah, berbentuk persegi dengan warna putih keabuan. Kayunya padat, bertekstur halus dan keras.

Baca juga: Burung Kuntul, Burung Air yang Mampu Seberangi Benua

Kegunaan dan Manfaat Pohon Akasia

Langkah budi daya pohon akasia di berbagai daerah bukan tanpa tujuan. Tidak cuma berguna sebagai tanaman penghijau, tumbuhan yang satu ini juga bermanfaat untuk berbagai kebutuhan, seperti:

1. Bahan Baku Parfum

Ya, tanaman akasia memang terkenal mempunyai aroma yang harum. Itu sebabnya, banyak orang memanfaatkan tumbuhan ini sebagai bahan baku pembuat parfum atau pewangi lainnya.

bunga pohon akasia

Bunga dari akasia jenis Acacia pycnantha. Foto: Shutterstock.

2. Pembuat Produk-Produk Kecantikan

Tidak hanya harum, kandungan tanin yang tinggi pada tanaman akasia juga bisa kita manfaatkan sebagai bahan baku produk kecantikan. Nantinya, tumbuhan tersebut akan masyarakat ekstrak untuk taninnya.

3. Tanaman Hias

Beberapa jenis Pohon Nak memiliki bentuk yang cantik, sehingga sangat cocok sebagai tanaman hias. Beberapa jenis tersebut di antaranya Acacia dealbata, A. retinodes, dan A. baileyana.

4. Perabotan Rumah Tangga

Kayu pohon akasia terkenal mempunyai daya tahan yang kuat, sehingga sangat sesuai sebagai bahan baku pembuat perabotan rumah tangga ataupun konstruksi bangunan.

Di pasaran Anda bisa membeli jenis kayu akasia seharga ratusan ribu sampai dengan jutaan rupiah. Pedagang membanderol harga tersebut biasanya berpatokan pada panjang serta diameter kayu yang dijual.

Taksonomi Akasia

taksonomi akasia

Referensi

Luluk Wahyuningtyas, Universitas Islam Negeri Malang

Sofwan Bustomi dan Mira Yulianti, Jurnal Penelitian Hutan Taman

Laman Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Yogyakarta

Haruni Krisnawati, dkk., dari Laman Cifor

Penulis: Yuhan Al Khairi

Editor: Ixora Devi

Top