Petroselinum crispum atau peterseli merupakan tanaman dari keluarga Apiaceae yang terdiri dari 3.700 spesies yang tersebar di berbagai kondisi habitat. Di Indonesia, masyarakat mengenali tanaman ini sebagai patraseli, patrasoli, atau potrasoli.
Sementara, nama umumnya ialah peterseli, dan masyakarat Jepang menyebutnya paseri. Tanaman ini memiliki beberapa nama sinonim, di antaranya Apium crispum Mill, Apium petroselinum L., Petroselinum hortense Hoffm., dan Petroselinum sativum Hoffm.
Budidaya peterseli konon sudah ada sejak abad ke-3 sebelum masehi. Sejak dulu, tanaman ini tak hanya bermanfaat untuk tujuan kuliner dan medis, melainkan juga menjadi objek kepercayaan takhayul orang Yunani dan Romawi kuno.
Selain itu, orang Yunani kuno juga menggunakan tanaman ini untuk dekorasi karangan bunga pemakaman, mahkota untuk pemenang pertandingan olahraga Nenena dan Isthmain. Sementara, orang Romawi kuno menggunakan peterseli untuk menghilangkan bau mayat dan menutupi bau alkohol pada napas mereka.
Akarnya Mengeluarkan Aroma yang Kuat
Peterseli merupakan tanaman dua tahunan yang memiliki daun majemuk berwarna hijau tua, bertekstur lembut, berumbai-umbai, dan berkembang dalam tandan di musim pertama. Dedaunan ini yang biasanya dipanen untuk dimanfaatkan.
Jika dibiarkan setelah musim daun produktif, tanaman ini akan memasuki musim pertumbuhan kedua dan batangnya dapat tumbuh hingga setinggi 1 meter.
Peterseli berbunga dari bulan Juni hingga Agustus, dan bijinya akan matang dari bulan Juli hingga September. Perbungaannya hermaprodit (memiliki organ jantan dan betina) yang penyerbukannya mendapatkan bantuan dari serangga.
Semua bagian tanaman peterseli mengeluarkan aroma khas yang sama, dengan aroma terkuatnya pada bagian akar.
Peterseli Berasal dari Mediterania
Tanaman ini diyakini berasal dari Sardinia, daerah Mediterania dan dibawa ke Inggris untuk dibudidayakan pada tahun 1548. Bahkan, tamanan ini juga dianggap berasal dari Turki, Aljazair, dan Lebanon.
Sejak diperkenalkan pada abad ke-16, tanaman ini sepenuhnya diinaturalisasi di berbagai bagian Inggris dan Skotlandia. Tanaman ini umumnya tumbuh di hutan dan padang rumput pada daerah beriklim sedang.
Manfaat Peterseli dalam Dunia Pengobatan
Daun peterseli kaya akan vitamin A, vitamin C, dan zat besi. Selain itu, daun perteseli juga mengandung kurang dari 0,5 % minyak atsiri. Komponen utamanya berupa cairan hijau beraroma menyengat dan berminyak yang bernama apiol.
Tanaman ini juga memiliki sejarah panjang dalam dunia pengobatan tradisional dan herbal. Peterseli dapat mengobati nyeri haid, obat penggugur kandungan, dan memiliki sifat anti-inflamasi.
Namun, konsumsi berlebih minyak biji tanaman ini dapat menyebabkan reaksi yang berpotensi mematikan bagi sebagian orang. Reaksi yang muncul seperti kerusakan organ, pendarahan, hingga kerusakan saraf tepi.
Di samping itu, tanaman ini juga populer untuk menjadi campuran masakan ikan, daging, sup, dan salad. Saat ini, tanaman ini sudah sangat umum menjadi pendamping berbagai hidangan. Selain itu, banyak yang menjualnya secara komersial, baik dalam bentuk segar ataupun kering.
Penulis: Anisa Putri
Editor: Indiana Malia