Mari berkenalan dengan salah satu mamalia laut dilindungi, yakni paus tombak atau Balaenoptera acutorostrata. Paus ini berasal dari keluarga Balaenopteridae dan merupakan spesies yang ukurannya paling kecil di antara kerabatnya yang lain. Selain itu, paus tombak juga menjadi spesies paus yang paling melimpah di dunia dengan status populasinya yang stabil di seluruh wilayah jelajahnya.
BACA JUGA: Kucing Pallas, Satwa Berambut Panjang dari Asia Selatan
Pemberi nama ilmiah paus ini adalah seorang pengintai paus pemula asal Norwegia, Meincke. Konon, ia mengira paus ini sebagai paus biru. Nama genus Balaenoptera berarti paus bersayap dan nama acutorostrata berarti moncong tajam.
Paus Tombak Memiliki Kepala Runcing
Paus tombak memiliki sirip belakang yang kecil, ukuran tubuh maksimumnya sekitar 10,2 meter. Para betina umumnya berukuran tubuh lebih besar dari jantan, bahkan ada yang berbobot maksimum 10.000 kg. Paus tombak berwarna gelap di bagian atas tubuhnya, dan bagian perut cenderung berwarna putih.
Selain itu, paus ini memiliki kepala yang runcing seperti peluru, 50-70 lekukan di perut. Mereka juga memiliki pita putih lebar di sisi dorsal siripnya dan ekor yang memanjang.
BACA JUGA: Nesiophasma sobesonbaii, Spesies Baru Endemik Indonesia Timur
Masa kehamilan betina berlangsung sekitar 10 hingga 11 bulan lamannya. Mereka melahirkan anakan seberat 450 kg, yang akan disapih pada usia 5 bulan. Saat melahirkan, induk hanya akan melahirkan satu anak saja.
Paus ini dapat melakukan penjelajahan secara individu ataupun dalam kelompok (2-4 ekor). Namun, terkadang mereka juga ada dalam kelompok besar berisikan ratusan ekor paus tombak. Mamalia laut ini memakan krill dan ikan-ikan kecil. Uniknya, terdapat perbedaan tipe makanan pada spesies ini secara geografisnya. Paus yang berada di wilayah Antartika umumnya memangsa krill, sedangkan yang berada di bumi utara biasanya lebih omnivora.
Ditemukan Hampir di Seluruh Dunia
Mamalia laut ini dapat kita temukan di area teluk, laguna, muara, dan tidak pernah ditemukan lebih dari 169 km dari daratan. Di samping itu, distribusinya juga cukup luas. Mereka bisa kita jumpai hampir di seluruh dunia. Fakta lainnya, mereka lebih menyukai wilayah dingin daripada wilayah tropis.
Penulis: Anisa Putri
Editor: Indiana Malia