Selain merupakan paus dengan ukuran gigi terbesar, Paus Sperma atau Sperm Whale (Physeter macrocephalus) adalah salah satu hewan bertubuh jumbo dan paling berat yang ada di bumi. Berkat bentuk kepalanya, mereka terkenal juga sebagai Paus Kepala Kotak.
Secara umum, peta persebaran sperm whale sebenarnya merata di hampir seluruh dunia. Mereka terdistribusi mulai dari laut tropis, subtropis, hingga lautan sub kutub dari kedua belahan bumi.
Perairan dengan kedalaman lebih dari 1.000 m adalah habitat asli paus ini. Selain di area Laut Hitam dan Laut Merah, karakteristik perairan tersebut biasanya cukup hampa dan tidak tertutup es.
Di Indonesia sendiri, paus sperma banyak warga jumpai di daerah Laut Sulu, Flores, Sulawesi, sampai perairan sekitar Pulau Komodo. Mereka menunjukkan eksistensinya di antara bulan Juni-Agustus.
Morfologi dan Ciri-Ciri Paus Sperma
Paus berordo Odontoceti ini sejatinya lebih mudah kita kenali ketimbang jenis paus lainnya. Hewan ini memiliki kepala berbentuk segi empat yang memanjang sampai sepertiga bagian tubuh mereka.
Memang, ikan paus sperma punya kepala dengan ukuran yang sangat besar. Pada bagian kiri kepalanya terdapat sebuah lubang tiup (blowhole) yang mampu menyemburkan air ke udara.
Karakteristik semburan mereka terbilang sangat unik. Sebab lubang tiupnya berada di sisi kiri, sudut kemiringan semburan pun cenderung tidak lurus atau melengkung sesuai posisi lubang.
Kepala bagian depan mereka penuh dengan zat lilin berwarna putih (Spermatocite). Cairan ini membantu spesies sperm whale untuk mengapung, menyelam, dan mengatur sonar di dalam air.
Hebatnya, berkat spermatocite seekor Physeter macrocephalus mampu menahan napas di bawah air hingga 90 menit. Mereka bernapas selama 8 menit dan menyembur sebanyak 3-5 kali per menit.
Para ahli menyebut tingkat semburan tersebut akan meningkat setelah mereka selesai menyelam. Pada fase ini, semburan paus kepala kotak bisa mencapai 6-7 kali per menitnya.
Sebagai informasi, penamaan paus sperma sendiri berdasarkan cairan Spermatocite yang mereka miliki. Berkat warna dan teksturnya, publik mulanya mengira bahwa cairan tersebut adalah sperma.
Beralih ke bagian mulut, ciri-ciri sperm whale terlihat dari corak warnanya yang putih. Permukaan tubuh mereka penuh lipatan berbentuk memipih dengan rahang bawah berukuran kecil.
Makanan, Reproduksi serta Perbedaan Jantan dan Betina
Tidak cuma morfologi, spesies Physeter macrocephalus juga bisa kita identifikasi berdasarkan kebiasaan makan, cara reproduksi serta perbedaan antara jantan dan betinanya, seperti:
1. Makanan Paus Sperma
Makanan utama ikan yang bernapas dengan paru-paru ini adalah spesies cumi besar dengan ukuran 0,2-1,0 m. Selain itu, mereka juga mengonsumsi gurita dan ikan demersal layaknya pari dan hiu.
Paus kepala kotak mencari makan sepanjang tahun dengan jumlah konsumsi 3,0-3,5% dari total berat badannya. Mereka mengalokasikan waktu sebanyak 75% hanya untuk mencari makan.
2. Cara Reproduksi
Kematangan fisik paus sperma tercapai pada usia 30 tahun untuk jantan dan 25 tahun untuk betina. Saat dewasa, ukuran betina akan mencapai 10,7 m dan umum berada di perairan tropis.
Berbeda dengan puas jantan, mereka dianggap dewasa jika sudah berukuran 15,7 m. Pada fase ini, pejantan banyak dijumpai di perairan dingin dan akan bermigrasi ke perairan hangat untuk kawin.
Masa kehamilan paus berlangsung selama 14-16 bulan. Mereka rata-rata melahirkan 7-10 ekor bayi dengan panjang 4 m dan berat 1 ton. Bayi paus dirawat dan disusui oleh induknya selama 2 tahun.
3. Perbedaan Betina dan Jantan
Menurut pakar, spesies paus kotak menunjukkan adanya dimorfisme seksual yang kuat dalam hal ukuran tubuh. Paus jantan memiliki bentuk fisik jauh lebih besar ketimbang paus betina.
Ukuran penjantan bisa mencapai 18 m, sedang betina hanya sepanjang 12 m dengan bobot antara 20-57 ton. Untuk warnanya sendiri, tidak ada perbedaan mencolok antara sang jantan dan betina.
Baca juga: Trichoderma, Jenis Jamur yang Berfungsi sebagai Antifungal
Status Konservasi dan Pentingnya Paus Sperma
Berdasarkan daftar CITES, status konservasi paus sperma berada pada kategori Apendiks I dan II, yang artinya perdagangan mereka sebenarnya diperbolehkan tapi dengan kontrol yang ketat.
Melansir The IUCN Red List of Threatened Species, populasi mereka diketahui cukup rentan. Sehingga aktivitas pemanfaatan mereka harus disesuaikan dengan kelangsungan hidupnya di alam liar.
Sudah jadi rahasia umum, sejak tahun 1970-an spesies Physeter macrocephalus banyak awam buru untuk minyak dan juga ambergris-nya.
Bagi Anda yang belum tahu, minyak dan ambergris paus bermanfaat untuk pembuatan parfum. Nilai ekonomis keduanya sangat tinggi, sehingga cukup menjadi incaran masyarakat.
Selain itu, populasi sperm whale kini semakin terancam akibat buruknya kondisi perairan laut. Banyaknya sampah plastik yang mengapung di sana mengkontaminasi habitat asli mereka.
Padahal jika kita telaah lebih jauh, manfaat paus sperma bagi kehidupan sebenarnya sangat banyak. Ikan ini menjaga kesehatan ekosistem laut dengan mempertahankan rantai makanan yang stabil.
Belum lagi lagi kotoran mereka juga kaya akan zat besi. Sehingga sangat bermanfaat bagi pembiakkan fitoplankton, yang notabene merupakan sebagai flora laut penyedot karbon dioksida dari atmosfer.
Taksonomi Paus Sperma
Referensi:
Adityo Setiawan, Institut Pertanian Bogor
Sari Ramadhan, Institut Pertanian Bogor
Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi