Bandung sudah dikenal sebagai kota Kembang sejak dulu. Mungkin ada suatu masa di mana Bandung dipenuhi oleh flora yang cantik-cantik dan membuat teduh mata yang memandang. Kini, menjelang ulang tahun kota Bandung yang ke-197, apakah masih banyak bunga-bunga yang tumbuh di tanah Pajajaran? Lalu tahukah Anda, bunga apa yang merupakan ciri khas kota Bandung?
Oleh Irma Chantily | Artikel ini diterbitkan pada edisi 07 Vol. 2 Tahun 2007
Ada jalan yang bernama Patrakomala di daerah sekitar jalan Supratman, Bandung. Sudah tak asing lagi dengan nama bunga itu, bukan? Ya, Patrakomala merupakan bunga yang diperkenalkan di Bandung sebagai bunga hias di pekarangan rumah. Entah sejak kapan, Patrakomamala kemudian dianggap sebagai tanaman khas Bandung.
Dalam buku keluaran Departemen Dalam Negeri tahun 1999, pemerintah menetapkan bahwa tiap propinsi di Indonesia harus memiliki flora dan fauna sebagai ikonnya. Bandung memilih Patrakomala. Mengenai formalitas Patrakomala sebagai ikon Bandung, dosen Biologi Universitas Padjadjaran Budi Irawan mengatakan bahwa ia tidak paham, apakah Patrakomala sudah memiliki Surat Keputusannya atau belum. Namun ia yakin bahwa pemerintah kota Bandung telah menetapkan Patrakomala sebagai ikon untuk Ibu kota Jawa Barat tersebut.
“Biasanya tiap bulan November ada acara Hari Cinta Puspa Satwa. Di sana tiap kabupaten meluncurkan maskot mereka dan yang kemungkinan besar memang berkaitan dengan sejarah. Bandung memilih Patrakomala,” Budi menjelaskan mengenai pemilihan ikon tiap daerah di Indonesia.
Begitu pentingnya Patrakomala sebagai sebuah ikon, ia bahkan ditempatkan sebagai penghias dalam stilasi yang memeringati peristiwa Bandung Lautan Api. Sepuluh stilasi yang ada di Bandung dirancang oleh seorang seniman, Sunaryo. Stilasi tersebut berbentuk prisma tegak segitiga yang terbuat dari beton dengan hiasan bunga Patrakomala ynag terbuat dari besi masif.
Tanaman yang memiliki nama latin Caesalpinia pulcherrima mungkin memang telah selalu ditanam di Bandung hingga sekarang. Lagipula, menurut Budi, Patrakomala merupakan tanaman yang eksotik. “Terutama ketika bunganya mekar. Sangat indah. Ada yang berwarna merah, kuning, juga merah muda,” katanya menjabarkan keindahan ikon Bandung tersebut. Budi menambahkan, bentuk bunga yang tengah berkembang itu menyerupai ekor merak. Mungkin itu sebabnya Patrakomala memiliki sebutan lain, yaitu Kimerak. Sayangnya, Patrakomala yang berbunga merah muda sudah jarang ditemukan. Entah apa alasannya.
Tanaman hias yang tergolong sebagai tanaman perdu ini memang memiliki bentuk yang sesuai dengan arti nama latinnya. Pasalnya, bunga Patrakomala tumbuh dengan cantik, itulah arti pulcherrima. Karena itulah pemerintah kota Bandung rajin menanamnya di sepanjang jalan, untuk mempercantik pemandangan.
“Begitu pentingnya Patrakomala sebagai sebuah ikon, ia bahkan ditempatkan sebagai penghias dalam stilasi yang memeringati peristiwa Bandung Lautan Api.”