Musang Leher Kuning, Si Imut yang Ternyata Cukup Ganas

Reading time: 2 menit
Untuk melindungi dirinya, musang ini mengeluarkan bau tak sedap. Foto: Shutterstock

Gerak-gerik musang leher kuning atau Martes flavigula memang kerap menyita perhatian masyarakat. Selain dikenal memiliki wajah yang menggemaskan, hewan omnivora tersebut nyatanya tergolong sebagai spesies yang jinak.

Walau awam sebut sebagai musang, DNA M. flavigula ahli ketahui lebih dekat dengan jenis berang-berang. Mereka berasal dari famili Mustelidae, namun memiliki genus yang berbeda.

Musang leher kuning pakar identifikasi dalam genus Martes. Hewan ini setidaknya memiliki tiga subspesies berbeda yakni M. f. flavigula, M. f. chrysospila, serta spesies M. f. robinsoni.

M. f. robinsoni merupakan satwa asli Pulau Jawa, sedangkan M. f. chrysospila berasal dari Taiwan. Mereka tidak memiliki predator alami, sehingga populasinya terbilang cukup besar.

Morfologi dan Ciri-Ciri Martes Flavigula

Yellow-throated Marten adalah sebutan asing bagi spesies musang leher kuning. Ia publik kenal juga sebagai Kharza, namun sering awam sama ratakan dengan spesies biul slentek.

Morfologi biul slentek dan yellow-throated Marten memang mirip. Keduanya sama-sama memiliki tubuh dan ekor yang panjang, walau ukuran M. flavigula terbilang lebih jenjang.

Melansir berbagai sumber, ukuran kepala sampai tubuh M. flavigula berkisar 403-465 mm. Ekor hewan ini bisa berkembang hampir sepanjang tubuhnya, yakni mencapai 310-475 mm.

Ukuran kaki belakang mencapai 81-91 mm, sedangkan bobotnya antara 1.000-1.370 gram. Pejantan memiliki tubuh lebih besar, sedangkan betina tampak lebih ramping dan pendek.

Sisi atas tubuh musang leher kuning biasanya berwarna cokelat. Namun dagu, tenggorokan dan dadanya terlihat berwarna kekuningan, keputihan, atau cokelat kekuning-kuningan.

Perilaku dan Kebiasaan Musang Leher Kuning

Walau berasal dari ordo karnivora, perilaku makan M. flavigula sejatinya lebih omnivora. Ia dapat mengonsumsi buah-buahan dan nektar, serta jenis hewan-hewan kecil di habitatnya.

Dalam sejumlah riset, hewan ini disebut-sebut memburu banyak kucing dan spesies unggas. Ia bahkan mampu melumpuhkan babi hutan, yang notabene-nya berukuran lebih besar.

Untuk melindungi diri, yellow-throated Marten biasanya mengeluarkan bau yang kurang sedap. Kebiasaan ini mirip seperti kelompok Mephitidae, atau biasa disebut sebagai sigung.

Tak banyak yang mengetahui bahwa musang leher kuning ahli memanjat. Ia bahkan dapat melompat dari satu cabang pohon ke cabang lainnya, dengan jarak mencapai 8-9 meter.

Waktu perkawinan musang leher kuning terjadi pada bulan Februari hingga Maret serta Juni sampai awal Agustus. Mereka hidup berpasang-pasangan maupun dalam kelompok kecil.

Habitat dan Distribusi Martes Flavigula

Spesies M. flavigula menyebar mulai dari Afghanistan, Pakistan, India, Nepal, Semenanjung Korea, selatan China, Taiwan, dan timur Rusia, Bangladesh, Myanmar, hingga Thailand.

Ia dapat pula kita jumpai di Semenanjung Malaya, Laos, Kamboja, Vietnam, serta Indonesia. Di Indonesia sendiri, hewan ini terdistribusi ke Pulau Sumatra, Jawa dan Pulau Kalimantan.

Menurut IUCN Red List, status konservasi musang leher kuning berada pada level berisiko renah atau ‘least concern.’ Populasinya terbilang banyak dengan persebaran yang merata.

Perlu Anda ketahui, spesies M. flavigula adalah jenis musang Martes dengan ukuran tubuh terbesar. Mereka dikenal sebagai hewan yang ramah serta tidak takut terhadap manusia.

Namun, menjadikan musang leher kuning sebagai peliharaan tidak ahli anjurkan. Bahkan populasinya di sejumlah negara masih terlindungi, sehingga ilegal untuk kita buru dan jual.

Taksonomi Spesies Martes Flavigula

Penulis : Yuhan al Khairi

Top