Dalam rangka Hari Lahan Basah yang kita peringati setiap 2 Februari, Greeners mengajak Anda untuk melirik keunggulan hadirnya mangrove di Tanah Air.
Profesor sekaligus peneliti ahli bidang mangrove Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Drs. Pramudji M.Sc, mengungkapkan pentingnya ekosistem pesisir. Menurut dia, ekosistem pesisir, baik itu terumbu karang, padang lamun, maupun hutan mangrove mempunyai banyak keterkaitan dalam memenuhi kebutuhan kehidupan berbagai biota laut.
Dalam “Mangrove di Indonesia” Pramudji menjelaskan mangrove merupakan salah satu dari ekosistem yang memiliki peran sangat besar terhadap biota laut yang hidup berasosiasi di dalamnya. Termasuk juga masyarakat yang bermukim di sekitar hutan mangrove.
Keberadaan Mangrove Berkelindan dengan Masyarakat Pesisir
Sudah sejak lama kehidupan masyarakat pesisir sangat tergantung dari keberadaan mangrove. Hutan mangrove menjadi sumber pencaharian untuk mencari nafkah. Baik itu dalam kegiatan menangkap ikan, kepiting, kerang-kerangan, udang, kayu bakar, kayu bangunan rumah, maupun atap rumah dari daun nipa (Nypa fruticans).
Mangrove memiliki peranan yang sangat penting baik dari aspek biologis, ekologis, maupun dari aspek ekonomis. Berdasarkan besarnya peranannya terhadap ekosistem, maka mangrove memiliki kemampuan yang sangat besar dalam menopang dan menciptakan keseimbangan ekosistem perairan.
Menurut Pramudji konsentrasi hutan mangrove tersebut terdapat pada kawasan estuari pulau besar, seperti di pantai timur Pulau Sumatra, Kalimantan, beberapa pantai Pulau Sulawesi dan Jawa, serta sepanjang pantai Irian Jaya (saat ini disebut Papua).
Warta Kebun Raya (2011) menyebut vegetasi hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis Itana, 44 jenis epifit, dan 1 jenis sikas.
Namun demikian hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove. Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting/dominan yang termasuk ke dalam empat famili:
- Rhizophoraeeae (Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops),
- Avieenniaeeae (Avicennia),
- Sonneratiaeeae (Sonneratia), dan
- Meliaeae (Xylocarpus).
Peranan Hutan Mangrove
Pramudji menerangkan, secara ekologis, hutan mangrove mempunyai berbagai macam peranan yang cukup besar antara lain adalah sebagai berikut:
1. Hutan mangrove berperan sebagai sumber nutrisi.
Dibandingkan dengan hutan hujan tropik, biomas hutan mangrove jauh lebih kecil, namun apabila dilihat dari produktivitasnya, hutan mangrove mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem lainnya
2. Hutan mangrove berperan sebagai pelindung pantai.
Hutan mangrove dapat berfungsi untuk sebagai stabilator garis pantai, dapat mencegah erosi sebagai akibat pukulan ombak dan juga berperan dalam penambahan lahan pantai.
3. Hutan mangrove berperan sebagai penyedia kebutuhan manusia.
Hutan mangrove sudah lama dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat yang tinggal sekitar hutan mangrove, baik itu untuk keperluan lokal maupun sebagai bahan industri.
Adapun berdasarkan berbagai sumber, manfaat keberadaan hutan mangrove yang lain seperti mencegah pemanasan global, menjaga kualitas air dan udara, pengembangan Kawasan pariwisata, pengembangan ilmu pengetahuan, pengobatan penyakit dan masih banyak lagi.
Penulis: Sarah R. Megumi