Ngengat adalah hewan kecil yang secara langsung dapat kita jumpai di lingkungan sekitar. Terdapat dua spesies baru ngengat dari genus Glyphodes yang baru terpublikasi tahun ini. Publikasi terkahir mengenai spesies Glyphodes dari Papua ada di tahun 1960. Sejak saat itu, belum ada lagi spesies baru yang terdeskripsikan. Saat ini, Indonesia mencatat ada 48 spesies ngengat dari genus Glyphodes (termasuk dua spesies baru).
Watung et all (2024) mempublikasikan penemuannya terkait dua spesies ngengat (Glyphodes nurfitriae sp. nov. dan G. ahsanae sp. nov.) dalam jurnal Zootaxa dengan judul Description of two new species in the genus Glyphodes Guenée from Indonesia (Lepidoptera: Crambidae, Spilomelinae).
BACA JUGA: Buah Cassabanana, Kerabat Mentimun yang Kaya Vitamin C
Kali ini kita akan berkenalan dengan ngengat G. nurfitriae dari Gunung Foja, Papua. Penamaan spesies nurfitriae berasal dari nama anak perempuan pertama “Nur Fitria” dari penulis senior Hari Sutrisno yang telah banyak membantu penulis jurnal tersebut dalam mempersiapkan naskahnya.
Glyphodes nurfitriae Dapat Dikenali dengan Mudah dari Corak Sayapnya
Ngengat G. nurfitriae memiliki panjang sayap depan sekitar 9-10 mm. Bagian palpus labialis sub-ascending ruas pertama tertutupi sisik putih seperti salju dari basal hingga medial dan sisik hitam di ujungnya.
Ruas kedua bersisik lebar di bagian depannya, ruas ketiga tegak lurus dan tertanam dalam sisik putih pada ruas kedua. Palpus rahang atasnya menonjol dan melebar berbentuk segitiga dengan sisik putih salju di bagian ujungnya.
Terdapat antena filiform yang panjangnya hampir sama dengan panjang sayap depan. Permukaan dorsalnya ditutupi oleh sisik cokelat memanjang dan permukaan ventralnya ditutupi oleh silia abu-abu panjang.
BACA JUGA: Cecropia peltata, Tanaman Invasif Berbuah Lezat seperti Jeli
Kakinya berwarna putih kecokelatan, bagian handwing memiliki tiga bintik putih besar dengan berbagai ukuran dan bentuk yang menjadi ciri khasnya. Abdomennya berbentuk ramping, berwarna cokelat, dan terdapat jambul sisik hitam di bagian dubur.
Morfologi ngengat jantan dan betina hampir sama, kecuali pada bagian abdomen betina tidak memiliki jambul sisik di duburnya serta permukaan antena tertutupi silia abu-abu pendek. Ngengat G. nurfitriae dewasa umumnya aktif pada malam hari (nokturnal).
Penulis: Anisa Putri S
Editor: Indiana Malia