Mengenal Jamur Angel Wings, Penyebab Keracunan di Jepang

Reading time: 2 menit
Jamur ini dikaitkan pada kasus keracunan di Jepang pada tahun 2004. Foto: Inaturalist

Jamur Pleurocybella porrigens atau Angel Wings Mushroom berasal dari famili Marasmiaceae yang terdiri dari 85 genus dan sekitar 1.600 spesies.

Jamur P. porrigens berkerabat dengan jamur shiitake (Lentinula edodes), Jack-o-lantern (Omphalotus illudens), dan lainnya. Christiaan Hendrik Persoon pertama kali mendeskripsikan secara ilmiah jamur ini pada tahun 1805. Pada masa-masa awal taksonomi jamur ada, jamur ini diberi nama Agaricus porrigens. Kemudian pada tahun 1947, seorang ahli mikologi Jerman Rolf Singer memindahkannya ke genus Pleurocybella.

Jamur ini memiliki beberapa nama sinonim yakni Agaricus porrigens Pers, Calathinus porrigens (Pers.) Quél, Pleurotellus porrigens (Pers.) Kühner & Romagn, dan Pleurotus porrigens (Pers.) P. Kumm.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tudung jamur P. porrigens berdiameter 1,5 hingga 10 cm dengan bentuk seperti vas yang terbuka di satu sisinya dan bergelombang. Bahkan terkadang terlihat seperti kipas yang melekat di batang kayu. Selain itu, tudungnya berwarna putih hingga gading, berdaging tipis, serta tembus cahaya.

Permukaan tudungnya halus dan lentur. Ketika tudungnya tumbuh melebar ke samping, jamur ini terlihat seperti sayap malaikat, oleh karena itu kerap mendapat sebutan Angel Wings Mushroom.

Lamelanya tersusun agak padat dan berwarna putih yang terletak di permukaan bawah tudung. Jamur ini hampir tidak memiliki batang. Selain itu, sporanya bertekstur halus dengan ukuran 5-7,5 x 4-6 µm dan berwarna putih.

Melansir dari berbagai sumber, jamur Aspen Oyster yang dapat dimakan memiliki penampilan serupa dengan jamur Angel Wings. Perbedaanya terlihat dari tudung jamur Aspen Oyster yang berwarna putih, tidak putih gading. Dagingnya juga lebih tebal serta muncul di musim semi pohon aspen dan cottonwood.

Habitat dan Distribusi

Tumbuh di atas batang kayu yang sudah mati terutama di batang tanaman hemlock timur (Tsuga canadensis). Dapat juga tumbuh di batang pohon yang tumbang dan pada tunggul pohon di hutan jenis konifera pesisir. Sementara itu, jamur P. porrigens juga bersifat saprobik dan biasa tumbuh bergerombol ataupun soliter.

Distribusi jamur P. porrigens cukup luas, mereka tersebar mulai dari Amerika Utara hingga Eurasia. Ada juga penemuan jamur ini dari Alaska ke arah selatan hingga California utara.

Kandungan Jamur Angel Wings

Kandungan dalam jamur ini dikaitkan pada kasus keracunan di Jepang pada tahun 2004. Padahal sejak lama masyarakat di Jepang telah mengkonsumsi jamur P. porrigens sebagai hidangan musiman. Kemudian analisis menunjukkan jamur ini mengandung asam amino yang tidak biasa, asam lemak, dan hidrogen sianida, yang satu atau beberapa di antaranya dapat menyebabkan keracunan.

Dari kasus di Jepang, 59 orang menunjukkan gejala kerusakan otak dan 19 orang lainnya meninggal dunia. Rata-rata korban berusia 69 tahun dan menderita penyakit ginjal.

Sementara itu, di periode waktu yang sama dilaporkan juga sekitar 200 orang juga mengkonsumsi jamur P. porrigens namun tidak muncul gejala keracunan. Oleh sebab itu, kemungkinan reaksi yang berbeda akan muncul pada tiap orang yang memakannya.

Taksonomi Angel Wings

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top