Jika mendengar kata “Menteng”, tentu kalian sudah tak asing lagi bukan? Selain menjadi salah satu nama jalan di Jakarta, ternyata menteng adalah nama lokal salah satu tanaman yang memiliki nama ilmiah Baccaurea racemosa.
Nama lain menteng adalah kepundung (jawa), bencoy (sunda), kayu masam, atau asam tambun. Tanaman ini pertama kali terpublikasi dalam buku A.P.de Candolle, Prodr. 15(2): 461 pada tahun 1866. Berasal dari Famili Phyllanthaceae yang terdiri dari sekitar 1.700 spesies dan 59 genus tanaman yang tumbuh di daerah tropis.
Selain itu, tanaman tersebut juga berkerabat dengan pohon cermai (Phyllanthus acidus), kenidai (Bridelia tomentosa), malaka (Phyllanthus emblica), dan masih banyak lagi. Ada beberapa nama ilmiah sinonim menteng, yaitu Coccomelia racemosa, Pierardia racemosa (Reinw.) Blume, Pierandia racemosa (Reinw. ex Bl.) Bl., Baccaurea bhaswatii Chakrab. & M. Gangop, atau Baccaurea wallichii Hook.f.
Warna Biji Menteng Bervariasi
Tanaman menteng memiliki akar tunggang, tumbuh hingga ketinggian 10-25 meter, memiliki batang berkayu yang berbentuk bulat. Batangnya berwarna putih kecokelatan dengan permukaan yang kasar. Bagian daunnya berbentuk lonjong, berukuran panjang sekitar 7-20 cm dan lebar 3-7,5 cm.
Selain itu, tanaman ini memiliki bunga yang kelopaknya berbentuk seperti mangkok. Buah menteng yang belum matang berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning saat matang. Berdiameter 2 cm dan di dalamnya terdapat 1 hinga 3 biji dalam kapsul daging buahnya. Bagian bijinya memiliki warna yang bervariasi, mulai dari putih kekuningan hingga ungu kemerahan dan biru kehitaman.
Ditemukan Hampir di Seluruh Indonesia
Persebaran tanaman Baccaurea racemosa meliputi Borneo, Jawa, Malaya, Maluku, Sulawesi, Sumatera, hingga Thailand. Umumnya tumbuh di daerah dataran rendah pada ketinggian kurang dari 500 mdpl. Media tumbuh berupa tanah gambut dan tanah berpasir.
Mengandung Antioksidan dan Antidiabetes
Buah menteng dapat dikonsumsi langsung, difermentasi, atau direbus terlebih dahulu. Bagian kulit kayu, daunnya, dan buahnya dapat dijadikan pewarna alami kain. Di samping itu, bagian daun, batang, buah, kulit buah, biji dan kulit batangnya dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak metanol dan etanol daunnya juga menunjukan adanya aktivitas antidiabetes.
Penulis: Anisa Putri S
Editor: Indiana Malia