Mencit merupakan salah satu anggota tikus-tikusan (Muridae) yang bisa kita kenali dari karakteristik fisiknya. Hewan ini biasanya memiliki tubuh yang agak buntal, tetapi berukuran kecil. Warna bulunya pun mirip dengan tikus kebanyakan yaitu putih, cokelat, hingga keabu-abuan.
Mus musculus atau mencit adalah hewan mamalia terbanyak kedua di dunia setelah manusia. Spesies ini cukup mudah kita temukan, sebab tempat tinggalnya berada di perkotaan atau di sekitar rumah.
Jika mebel Anda rusak, bolong dan rapuh, salah satu penyebabnya mungkin kehadiran M. musculis. Ia memang sangat suka menggerogoti perabot kayu, sehingga dianggap sebagai pengganggu oleh masyarakat.
Namun di lain pihak, spesies satu ini juga berjasa bagi dunia kesehatan. Mereka kerap dilibatkan sebagai hewan percobaan, bahkan secara khusus telah dibudidayakan serta diperjualbelikan untuk penelitian.
Morfologi dan Ciri-Ciri Hewan Mencit
Mencit kerap kali disalahartikan sebagai celurut (Suncus murinus). Tubuh mereka memang kecil dengan bulu keabu-abuan, tetapi kepala celurut biasanya lebih lancip dengan moncong yang memanjang.
Spesies M. musculis mempunyai kepala segitiga dengan kumis yang panjang. Ukuran tubuhnya pun tidak sama, sebab hewan ini tampak lebih kecil dengan panjang tubuh ke ekor berkisar 12–20 cm.
Bobot rata-rata M. musculis dewasa hanya mencapai 20–40 gram. Mereka dapat kita kenali dari telinganya yang besar dan tidak kaku, serta mempunyai ekor yang panjang, tipis dan berbulu.
Jika kita perhatikan, warna abu-abu mencit juga lebih terang daripada celurut. Jenis tikus ini punya lima jari pada kaki belakang dan depannya, lalu terdapat lima pasang putih di bagian toraks dan abdomennya.
Seperti spesies Muridae kebanyakan, M. musculis memiliki dua pasang gigi depan. Giginya itu bisa terus tumbuh, apalagi jika terjadi kontak abnormal antara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah (maloklusi).
Karakteristik dan Kebiasaan Hewan Mencit
Secara alami, mencit berasal dari Benua Asia dan Eropa Barat. Hewan ini dibawa dan diperkenalkan oleh manusia ke berbagai negara, sehingga populasinya dapat menyebar secara luas seperti sekarang.
Ditambah lagi, daya adaptasi spesies tersebut sangatlah tinggi. Bahkan menurut penelitian, jumlahnya yang hidup di alam liar (hutan) kini lebih sedikit dibandingkan yang hidup di perkotaan.
Ini membuktikan bahwa spesies M. musculis dapat menyesuaikan diri dengan baik atas perubahan yang dibuat oleh manusia. Namun mereka sebenarnya cukup penakut, meski lebih sosial daripada tikus lainnya.
Di hutan belantara, spesies M. musculis biasanya bersifat teritorial. Mereka dapat bertahan hidup selama 1–2 tahun (terkadang sampai 3 tahun), serta mempunyai sifat omnivora atau pemakan segalanya.
Spesies tikus satu ini juga dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan banyak anak. Spesies M. musculis siap dikawinkan pada usia 8 minggu, sedangkan waktu mengandung berkisar 19–21 hari saja.
Kenapa Mencit Sering Digunakan sebagai Hewan Percobaan?
Dibandingkan anggota Muridae lainnya, mencit ialah salah satu spesies tikus yang paling sering digunakan sebagai hewan percobaan. Bahkan, persentase pelibatannya diperkirakan mencapai 40–80%.
Ini setidaknya didasari oleh beberapa faktor, mulai dari perilaku hingga karakteristiknya. Spesies M. musculis dianggap memiliki durasi hidup yang pendek, sehingga cocok dijadikan sebagai hewan uji coba.
Selain itu, variasi sifat hewan ini terbilang sangat tinggi. Sehingga penggunaannya dalam bidang penelitian sangat diperlukan, yakni sebagai pembanding antara model penelitian satu dan lainnya.
Meski bisa menggigit jika merasa terancam, secara umum spesies M. musculis dikenal sebagai satwa yang jinak dan mudah dirawat. Harga pakannya pun tergolong cukup murah dan mudah didapatkan.
Masyarakat awam bahkan sudah mulai menjadikan hewan ini sebagai peliharaan. Walaupun aktivitas tersebut sebenarnya tidak dianjurkan, mengingat M. musculis sendiri dapat membawa penyakit berbahaya.
Taksonomi Spesies Mus Musculus
Penulis : Yuhan al Khairi