Marmut merupakan hewan yang memiliki banyak persamaan secara biologis terhadap manusia sehingga kerap digunakan dalam penelitian. Hewan ini juga termasuk ke kelas mamalia yang berdarah panas (homoiterm). Mereka berasal dari daerah pegunungan seperti Alpen di Eropa, Rocky, Himalaya, Everest, Andes, Sierra Nevada, Kilimanjaro, dan Sinai.
Selain tinggal di lubang-lubang di dalam tanah, marmut juga bersarang di antara rerumputan yang tinggi. Habitat hidupnya adalah wilayah berbatu savana, tepi hutan, dan daerah berlumpur. Selain itu, marmut hidup di dalam lubang yang digali sendiri atau di dalam lubang yang ditinggalkan oleh hewan lain.
Baca juga: Kepik Hijau, Serangga Pemakan Tanaman Polong
Sebagai hewan yang sangat sosial, hewan yang mirip dengan tikus ini hidup dalam kelompok yang terdiri dari lima sampai sepuluh ekor anggota. Kadang kelompok-kelompok ini bergabung untuk membentuk satu koloni. Mereka juga mengeluarkan berbagai suara dengan beberapa tipe vokal yang lantang.
Karena bagian dari ordo Rodentia, marmot digolongkan sebagai hewan pengerat yang memakan tumbuhan. Hewan ini memiliki gigi pemotong seperti pahat yang berguna untuk memotong dan mengerat (Brotowijoyo, 1993). Berat lahir marmut adalah 75-100 gram, saat dewasa berat marmot betina sebesar 450 gram, sedangkan berat jantan sekitar 500 gram (Suryanto, 2012).
Secara morfologi, hewan lucu ini memiliki tubuh pendek, gemuk, kaki pendek yang kuat, dan telinga kecil. Tubuhnya diselimuti oleh rambut-rambut dan kulitnya mengandung bermacam-macam kelenjar. Kaki marmut beradaptasi untuk berjalan, memanjat, dan menggali tanah. Jari kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak. Warna kulit marmut beragam karena mereka memiliki melanin dari jenis eumelanin dan pheomelanin, tetapi ada juga yang albino.
Baca juga: Sapi Perah Penghasil Susu Kualitas Terbaik
Hewan kecil seperti marmut sering digunakan sebagai percobaan karena mudah didapat, tidak mahal, mudah ditangani, dan cepat dikembangbiakan. Marmut merupakan hewan peliharaan yang dinilai baik terutama untuk anak-anak karena tipikalnya jarang menggigit, tidak dapat melompat, atau memanjat bahkan ketika ditangani dengan tidak baik (Schober, 1999).
Pemeliharaannya secara berkelompok lebih mudah karena ketidakmampuan marmut untuk melarikan diri. Marmut juga dapat mempelajari jalur kompleks menuju submber makanan. hewan ini dapat mengingat dengan akurat jalur yang dipelajari untuk jangka waktu berbulan bulan.
Penulis: Sarah R. Megumi