Macadamia, kacang macadamia, australian nut, atau queensland nut memiliki nama ilmiah (Macadamia integrifolia). Kacang yang memiliki harga jual tinggi dari famili Proteaceae ini berasal dari Australia tropis bagian timur. Tanaman ini telah dibudidayakan di Amerika Serikat, terutama Hawaii dan California sejak tahun 1800 an.
Berkerabat dengan Southern silky oak (Grevillea robusta), Leucadendron rubrum, Pine-leaf geebung (Persoonia pinifolia), dan masih banyak lagi. Australia, Kenya, dan Afrika Selatan adalah negara penghasil utama kacang macadamia.
Pertumbuhannya Lambat dan Budidayanya Terbatas
Pohon macadamia umumnya tumbuh tinggi hingga 18 meter dengan lebar hingga 15 meter. Memiliki daun yang kasar dan mengkilap, berukuran panjang sekitar 20 hingga 30 cm. Sementara bunganya berwarna merah muda atau putih mengeluarkan aroma harum, tumbuh bergerombol, dan diikuti hingga 20 tandan.
Biji macadamia terlihat mengkilap, berukuran 25 mm dan terbungkus dalam cangkang yang keras, tebal, berwarna cokelat, dan terbungkus oleh sekam berserat yang akan terbelah saat mengering. Bagian biji inilah yang biasanya banyak orang manfaatkan.
Melansir berbagai sumber, untuk membeli sekitar 100 gr kacang ini kita harus merogoh kocek hingga Rp 100.000. Mahalnya harga kacang ini di pasaran disebabkan oleh pertumbuhan tanamannya yang sangat lambat, sulit diperbanyak, dan terbatas jangkauan budidayanya.
Bibit yang ditanam membutuhkan waktu hingga 7 tahun untuk dapat menghasilkan buah pertamanya, tetapi pohon yang dicangkokkan mulai berbuah setelah 3 tahun. Pohon macadamia yang dibudidayakan bisa produktif selama sekitar 40 hingga 50 tahun, bahkan dapat berbuah hingga usia 100 tahun.
Macadamia Berasal dari Australia Tropis Bagian Timur
Tanaman ini umumnya tumbuh di hutan, tepatnya di semak belukar, dan tanah aluvial yang berbatasan dengan sungai. Pohon yang dapat berbuah sepanjang tahun ini telah dibudidayakan secara komersial di sejumlah negara subtropis. Di antaranya di Afrika Selatan, Zimbabwe, Malawi, beberapa bagian Amerika Selatan dan Tengah.
Mengandung Minyak dengan Kadar Tertinggi
Kacang macadamia mengandung 75 % lemak tak jenuh, kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, mangan, dan vitamin B1. Setelah dipanen, biasanya kacang dikeringkan, dipanggang, dan terkadang dibumbui lagi.
Selain itu, macadamia juga digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Selain itu, kacang ini dapat digunakan sebagai makanan ringan atau sebagai bahan dalam produk kembang gula.
Di samping itu kacang macadamia mengandung minyak dengan kadar tertinggi yang pernah ditemukan dalam kacang-kacangan. Minyak tersebut mengandung 80 % lemak tak jenuh dan 8 % asam lemak omega-6. Minyak tersebut dapat dicampurkan dengan salad ataupun digunakan dalam masakan lain.
Hingga saat ini toksisitas pada kacang ini hanya dilaporkan pada anjing, yang dapat menyebabkan hipertermia, kelemahan, kekakuan otot, muntah, tremor, hingga peningkatan denyut jantung anjing.
Taksonomi Macadamia
Penulis : Anisa Putri
Editor : RIK