Lumut laut atau lumut Irlandia merupakan salah satu spesies alga merah yang tumbuh subur di Eropa dan Amerika Utara. Tanaman ini dikenal juga sebagai lumut karagen, yang merujuk pada kemampuan mereka dalam menghasilkan karagenan (carrageen).
Lumut Irlandia tergabung ke dalam famili Gigartinaceae dan genus Chondrus. Flora satu ini memiliki nama ilmiah Chondrus crispus, serta berkerabat dekat dengan Gigartina mamilosa.
Meski secara klasifikasi C. crispus dan G. mamilosa tidak tergolong dalam genus yang sama. Tapi kedua tanaman ini merupakan alga merah, yang notabene-nya menyimpan karagenan.
Karena itu, lumut laut sangat populer sebagai salah satu bahan dasar pembuatan kosmetik. Ia juga sering dimanfaatkan sebagai makanan, obat-obatan dan kebutuhan industri lainnya.
Morfologi dan Ciri-Ciri Lumut Laut
Lumut laut bisa kita kenali dari ukurannya yang kecil serta memiliki banyak cabang. Sekilas tumbuhan satu ini sangat mirip dengan akar, namun memiliki tekstur yang kenyal dan licin.
Jika diukur, panjang lumut Irlandia biasanya tak lebih dari 20 cm. Ia memiliki talus sebanyak 4-5 buah berbentuk lembaran, dengan percabangan yang rimbun selebar antara 2-15 mm.
Meskipun kenyal, karakteristik percabangan C. crispus dinilai cukup kuat. Warnanya terlihat hijau terang saat berada di permukaan air, sedangkan di dalam air berubah menjadi merah.
Gametofit atau “daun” lumut laut biasanya memiliki corak kebiruan pada bagian ujungnya. Ini diduga merupakan efek pantulan cahaya di atas air, yang menimbulkan warna kebiruan.
Berdasarkan morfologinya, tampilan C. crispus memang sangat mirip dengan Mastocarpus stellatus. Namun percabangan M. stellatus biasanya lebih sedikit dan sering agak bengkok.
Habitat dan Distribusi Lumut Laut
Seperti namanya, lumut Irlandia tersebar di sekitar pantai Irlandia serta di sepanjang pantai Eropa, meliputi wilayah Islandia, Kepulauan Faroe, Laut Baltik barat hingga Spanyol selatan.
Spesies ini dibudidayakan secara luas di California, Amerika Serikat hingga Jepang. Mereka biasanya berbiak dan menempel pada substrat pasir atau pecahan karang yang telah mati.
Di alam liar, pemanenan C. crispus dilakukan ketika air laut surut. Hasil panen tersebut selanjutnya dikeringkan, sebelum akhirnya digunakan untuk keperluan industri dan pangan.
Lumut laut sendiri masih dapat berkembang biak pada bebatuan di dasar laut. Mereka tidak membutuhkan sinar matahari penuh, sehingga dapat bertahan di lingkungan minim cahaya.
Setidaknya, ada 11 jenis lumut laut yang tumbuh di pantai Atlantik Utara. Beberapa spesies yang paling umum ditemukan adalah C. ocellatus, C. nipponicus, C. yendoi, serta C. armatus.
Kegunaan dan Manfaat Lumut Laut
Selain karagenan, lumut laut memiliki kandungan protein dan mineral, seperti yodium serta belerang. Karena itu, flora ini sangat baik kita konsumsi untuk menjaga kesehatan jantung.
Dalam dunia kecantikan, C. crispus digunakan sebagai bahan baku pembuatan skincare. Ia diketahui memiliki kandungan lutein, zeaxanthin, hingga beta-karoten yang cukup tinggi.
Sebuah riset menunjukkan jika lumut laut memiliki sifat antivirus. Ini disebabkan oleh lektin griffithsin, phycocolloid carrageenan dan sulfated polysaccharides di dalam lumut tersebut.
Bahkan, tanaman berordo Gigartinales juga mempunyai sifat antimikroba dan antiinflamasi. Khasiatnya berguna untuk meningkatkan kesehatan serta mengatasi beragam masalah kulit.
Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu sebelum Anda menggunakan skincare dari lumut Irlandia. Karena bahan ini dapat memicu terjadinya alergi berupa gatal-gatal di kulit.
Taksonomi Spesies Chondrus Crispus
Penulis : Yuhan al Khairi