Lintah identik sebagai hewan yang menggelikan. Namun di balik tubuhnya yang kecil dan berlendir, salah satu spesies cacing tersebut nyatanya bermanfaat dalam dunia kesehatan. Inilah Hirudo medicinalis, atau biasa awam sebut sebagai lintah medis.
H. medicinalis adalah salah satu spesies lintah yang tergabung ke dalam famili Hirudinidae. Kelompok ini terdiri atas 10 anggota genus, mulai dari Richardsonianus sampai Hirudo.
Seperti namanya ilmiahnya, Hirudo merupakan genera dari spesies lintah medis. Genus ini dideskripsikan oleh Carolus Linnaeus, seorang ilmuwan asal Swedia, pada tahun 1758.
Secara klasifikasi Hirudo hanya membawahi dua spesies lintah, yakni H. medicinalis dan H. nipponia. Keduanya memiliki ciri fisik yang mirip, tapi terdistribusi di wilayah yang berbeda.
Morfologi dan Ciri-Ciri Lintah Medis
Lintah medis memiliki badan pipih serta alat penghisap darah di kepala dan ujung ekornya. Ia tergolong sebagai parasit, sebab bertahan hidup dengan menghisap darah hewan lainnya.
Tidak cuma hewan, lintah akan menempel dan menghisap darah manusia jika tersentuh. Namun, beberapa spesiesnya hidup sebagai pemangsa yang memakan hewan-hewan kecil.
Berbeda dengan cacing pada umumnya, tubuh lintah memiliki ruas-ruas yang tertutupi oleh cincin. Permukaan luarnya terdiri atas 102 cincin, sedangkan bagian dalam memiliki 33 ruas.
Jika kita perhatikan, tubuh lintah medis juga lebih berotot dan padat. Mereka mempunyai rahang dengan 60 gigi, yang berfungsi untuk menembus kulit inang serta menghisap darah.
Spesies H. medicinalis dewasa dapat berkembang biak hingga 20 cm. Kulitnya berwarna hijau, cokelat, atau cokelat kehijauan, dengan garis tipis di sisi punggung berwarna merah.
Habitat dan Distribusi Lintah Medis
Lintah medis dapat kita temukan di daerah beriklim sedang. Mereka menyukai habitat yang lembap, seperti kolam air tawar berlumpur maupun parit dengan gulma yang melimpah.
Pada dasarnya, lintah berbiak dengan cara bertelur dan menyimpannya pada sarang khusus. Spesies lintah air tawar biasanya meletakkan telur ke suatu benda di bawah permukaan air.
Secara distribusi, lintah medis menyebar mulai dari Inggris dan Norwegia selatan sampai ke Ural selatan. Mereka sangat populer di benua Asia, terutama di Kazakhstan dan Uzbekistan.
Seperti yang kita ketahui, spesies H. medicinalis memiliki kontribusi besar terhadap dunia kesehatan. Karena itu kelompoknya diburu secara besar-besaran, utamanya pada abad 19.
Menurut IUCN Red List, status konservasi H. medicinalis berada pada level near threatened atau hampir terancam. Di beberapa negara, hewan ini tergolong sebagai satwa dilindungi.
Manfaat Lintah Medis bagi Kesehatan
Penggunaan lintah medis sebagai terapi kesehatan dikenal sebagai hirudotherapy. Metode ini sangat populer di berbagai negara mulai dari Inggris, Amerika Serikat, sampai Indonesia.
Bagian tubuh lintah yang ahli sinyalir berguna untuk perawatan medis, ialah liurnya. Cairan ini mengandung senyawa aktif, seperti anestesi lokal alami, vasodilator, hirudin dan calin.
Manfaat terapi lintah pada dasarnya untuk mencegah pembekuan darah. Senyawa aktifnya ampuh melancarkan darah, sehingga berguna dalam operasi plastik dan bedah mikro lain.
Dalam beberapa penelitian, sirkulasi darah yang lancar juga membantu mengatasi rambut rontok dan kebotakan. Ini juga baik untuk penderita diabetes atau penyakit kardiovaskular.
Meski begitu, terapi dengan lintah medis tidak boleh dilakukan sembarangan. Walaupun tidak menimbulkan rasa sakit, terapi ini dapat memicu terjadinya pendarahan dan infeksi.
Taksonomi Spesies Hirudo Medicinalis
Penulis : Yuhan al Khairi