Lentinus squarrosulus adalah salah satu spesies jamur dari famili Polyporaceae. Sebelum ahli pisahkan menjadi individu berbeda, fungi ini berkerabat dekat dengan jamur shitake. Keduanya sama-sama bisa kita konsumsi, serta memiliki khasiat penting bagi kesehatan.
L. squarrosulus tergabung dalam ordo Poliporal berkelas Agaricomycetes. Berbeda dengan shitake, jamur ini ahli kelompokkan dalam ordo Agaricales berkelas Homobasidiomycetes.
Jamur L. squarrosulus sendiri kini tergabung dalam suku yang sama dengan jenis L. tigrinus. Mereka berasal dari genus Lentinus, yang sebagian besar pakar jumpai di daerah subtropis.
Perlu Anda ketahui, genus Lentinus setidaknya memiliki 120 anggota spesies. Mayoritasnya merupakan fungi edible, mereka dapat kita temukan di berbagai kawasan kecuali Antartika.
Morfologi dan Ciri-Ciri Lentinus Squarrosulus
Nama ‘Lentinus’ sendiri berasal dari bahasa Latin ‘lent’ yang berarti ‘lentur,’ serta ‘inus’ yang bermakna ‘menyerupai.’ Penamaan ini sejatinya terinspirasi dari morfologi jamur tersebut.
Seperti yang terlihat, tubuh Lentinus squarrosulus memang cenderung lebih lentur daripada jamur bertopi lainnya. Topi mereka terlihat cembung, namun dengan permukaan yang rata.
Apabila kita perhatikan, penampilan jamur tersebut tampak seperti corong ataupun payung. Warnanya putih atau krem pucat saat muda, lalu berubah jadi cokelat tua saat usia dewasa.
Tidak cuma itu, L. squarrosulus muda biasanya memiliki sisik kecil pada permukaan topinya. Sedangkan saat dewasa, bagian tengah fungi tersebut tampak mengecil namun lebih padat.
Permukaan topi mereka tampak tipis dengan tepian bergelombang. Warna lamelanya krem atau krem gelap, padat dan tidak beraturan. Stipe-nya berwarna putih serta memiliki serat.
Uniknya, Lentinus squarrosulus memiliki daging berwarna putih yang liat. Mereka biasanya pakar temukan pada pokok kayu yang telah mati, tepatnya di hutan atau area-area terbuka.
Baca juga: Jamur Amanita Jacksonii, Si Topi Merah yang Boleh Dimakan
Kandungan dan Manfaat Lentinus Squarrosulus
Merujuk esai Henny Sulistiany, dkk dari Institut Pertanian Bogor, dapat kita ketahui bahwa spesies jamur Lentinus mengandung nutrisi baik seperti karbohidrat, protein serta lemak.
Mereka juga menyimpan sejumlah nutrisi penting seperti mineral mikro dan makro, vitamin serta serat, yang cocok kita manfaatkan sebagai obat-obatan atau kebutuhan medis lainnya.
Dalam litelatur berbeda, dapat kita ketahui pula bahwa jamur Lentinus berpotensi sebagai antibakterial. Karena itu, mereka pakar kembangkan sebagai obat antikanker dan antivirus.
Pemanfaatan jamur Lentinus sejatinya telah berlangsung cukup lama. Di Nigeria misalnya, Lentinus squarrosulus jamak warga gunakan sebagai bahan masakan atau olahan pangan.
Di negara lain, budi daya jamur L. squarrosulus belum berlangsung cukup masif. Potensinya masih tertutup oleh jenis jamur pangan lain seperti shitake, jamur kancing dan sebagainya.
Bagi masyarakat Melayu, spesies Lentinus squarrosulus dikenal dengan julukan kulat putih. Mereka juga memiliki sejumlah sinonim nama, salah satunya adalah Lentinus curreyanus.
Mengenal Kelompok Jamur Bergenus Lentinus
Jamur Lentinus masyarakat kenal sebagai fungi pelapuk. Kelompok fungi ini lazim ilmuwan temukan di negara-negara Asia seperti Cina, Jepang, Korea, Vietnam, sampai ke Indonesia.
Seperti yang telah kami jelaskan, walau sebagian besar tumbuh di wilayah subtropis, jamur Lentinus squarrosulus justru ilmuwan konfirmasi berasal dari negara tropis, yakni Kamerun.
Karena itu, potensi budi daya jamur tersebut dapat kita katakan cukup besar. Asia Tenggara misalnya, wilayah satu ini ahli prediksi sangat cocok sebagai sentral pembiakkan kulat putih.
Sebagai mana shitake, jamur Lentinus umumnya berbiak pada pokok pohon berdaun lebar. Mereka menyukai flora berordo Fagales, yang banyak tertanam di kawasan Asia Tenggara.
Di Indonesia sendiri, spesies Lentinus yang paling sering pakar jumpai adalah L. tuberregium dan L. badius. Keduanya tumbuh di berbagai daerah, namun paling populer di Papua Barat.
Sebagai informasi, genus Lentinus sendiri mempunyai beberapa sinonim binomial. Sukunya ilmuwan sebut juga sebagai Pocillaria, Digitellus, Lentodium, hingga jamur Lentodiellum.
Baca juga: Amanita Phalloides Alias Death Cap, Jamur Beracun yang Mematikan
Taksonomi Spesies Lentinus Squarrosulus
Penulis : Yuhan al Khairi