Lengkeng, Si Manis Sahabat Pesepeda

Reading time: 6 menit

Lengkeng, Si Manis Sahabat Pesepeda

Khasiat pengobatan dari lengkeng juga terletak pada daunnya. Daun lengkeng merupakan daun majemuk berwarna hijau tua mengkilap, dan biasanya tumbuh lebat pada pohon lengkeng dewasa. Untuk mendapatkan daun lengkeng kita harus memiliki pohon lengkeng sendiri, karena daun lengkeng tidak dijual di pasar.

Pada daun lengkeng terdapat senyawa quercetin, yaitu salah satu jenis bioflavonoid (metabolit sekunder pada tanaman) yang dapat menghasilkan quercitrin. Quercetin memiliki banyak khasiat, yaitu sebagai anti radang, anti viral, anti kanker, anti oksidan, anti histamin, serta berfungsi memperlebar pembuluh darah. Sedangkan quercitrin selain memiliki kemampuan anti kanker, juga berkhasiat untuk melindungi paru-paru dari serangan polusi udara, melawan penyakit influenza,.serta meningkatkan sekresi empedu dan fungsi detoksifikasi pada hati, Oleh karena itu daun lengkeng sangat baik dikonsumsi oleh penderita radang paru-paru, influenza, demam, kanker, artritis, alergi, diabetes, dan jantung.

Khasiat lain dari lengkeng bisa didapat dari kulit dan akarnya. Kulit lengkeng memiliki sifat astringen, yakni mampu menyebabkan pengerutan pada jaringan sehingga mengurangi sekresi pada kulit. Sifat inilah yang membuat kulit lengkeng dapat dimanfaatkan sebagai masker pengencang kulit. Sedangkan akar pohon lengkeng memiliki khasiat sebagai peluruh kencing dan pelancar sirkulasi darah. Seperti halnya daun lengkeng, akar pohon lengkeng tidak dijual di pasaran.

Kita dapat memiliki pohon lengkeng sendiri di halaman rumah atau di dalam pot. Jika Anda memiliki kerabat yang memiliki pohon lengkeng, Anda bisa mencangkok atau meminta potongan rantingnya untuk ditempel dengan tanaman lain. Jika tidak, Anda bisa menanam bijinya. Pohon cangkokan akan berbuah pada tahun ke-3 atau 4, sedangkan pohon dari biji baru akan berbuah paling cepat pada tahun ke-7. Pohon cangkokan sangat rentan terhadap gangguan fisik seperti angin karena jenis akarnya serabut, tidak seperti pohon dari biji yang jenis akarnya tunggang. Saat dewasa, pohon lengkeng bisa menjadi sangat rimbun dan menambah kesegaran udara di halaman rumah karena kemampuan fotosintesisnya.

Walaupun di pada awalnya lengkeng hanya bisa hidup di dataran tinggi, setelah melalu proses adaptasi, saat ini lengkeng dapat juga hidup di dataran rendah mulai ketinggian 200 mdpl. Dibutuhkan suasana yang lembab agar pohon lengkeng tumbuh normal, yaitu dengan curah hujan berkisar 1.500-3.000 mm per tahun, dan dengan periode basah selama 9-12 bulan dan periode kering selama 2-4 bulan. Jika tinggal di wilayah yang berperiode kering lebih dari 4 bulan, kita bisa mengakalinya dengan menyiram lebih banyak air.

Jika ingin biji lengkeng yang kita tanam tumbuh menjadi individu baru, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Biji lengkeng akan kehilangan kemampuan untuk tumbuh dalam 1-2 minggu setelah dipisahkan dari daging buahnya, sehingga penanaman dianjurkan dilakukan sesaat setelah biji dan daging buahnya dipisahkan. Kedalaman tanah untuk penanaman yang disarankan adalah + 2 cm, jika tidak, maka pertumbuhan biji akan terganggu. Selanjutnya akan berlangsung proses perkecambahan yang memakan waktu 7-10 hari.

Pohon lengkeng biasanya berumah satu, yaitu memiliki bunga hermafrodit (jantan dan betina) dalam satu pohon. Namun terdapat pula pohon lengkeng yang berumah dua, yaitu hanya memiliki bunga jantan atau betina. Bunga jantan akan menghasilkan serbuk sari, sedangkan bunga betina memiliki “rahim” untuk  pembesaran buah. Bunga betina dapat diidentifikasi dari kehadiran 2 cuping putik pada bagian tengahnya, sedangkan bunga jantan dari kehadiran 8 benang sari pada sekeliling letak putik. Pohon hasil penanaman biji lebih sering tumbuh menjadi pohon jantan, oleh karena itu disarankan agar kita menanam banyak biji untuk mendapatkan individu dengan jenis kelamin bervariasi.

Kecepatan tumbuh pohon lengkeng ditunjang oleh pemberian pupuk dalam dosis yang tepat serta penyiraman yang teratur. Proses perbungaan dan penghasilan buah pada pohon lengkeng di iklim tropis tidak selalu terjadi dan tidak bisa diprediksi.  Jika kita mengharapkan pohon lengkeng kita berbuah, pemberian pupuk dan penyiraman harus dihentikan pada bulan September hingga Maret untuk merangsang pertumbuhan bunga. Perbungaan juga dapat dirangsang dengan pemberian larutan KClO3 (Potasium Klorat) dengan konsentrasi 1-2% pada tanah atau daunnya. Musim keluar bunga adalah bulan Maret, dan buah akan dihasilkan pada Juli hingga September. Satu pohon dewasa bisa memproduksi 25-225 Kg buah lengkeng per tahun.

Dengan mengetahui segala kelebihannya, kita kini memandang buah lengkeng bukan hanya sebagai pemanja lidah, tetapi juga sebagai penyehat tubuh. Selain itu, sah-sah saja jika buah ini kita katakan sebagai sahabat pesepeda, karena dengan mengonsumsinya, seorang pesepeda bisa mendapat tambahan energi, terhindar dari bau badan, memiliki kulit yang kembali segar pasca terbakar matahari, obat luka bila terjatuh, serta tempat istirahat di bawah pohonnya yang rindang. Jangan ragu untuk mengonsumsi lengkeng dalam jumlah yang banyak, mumpung sedang musimnya.(end)

Top