Jamur Leafy brain atau jamur otak berdaun memiliki nama ilmiah Tremella foliacea. Berasal dari famili Tremellaceae dan berkerabat dengan jamur Witch’s butter (T. mesenterica), jamur kuping putih (T. fuciformis), Bulleromyces albus, dan lainnya.
Genus Tremella pertama kali Linnaeus deskripsikan secara ilmiah dalam buku Species Plantarum tahun 1753. Penamaan ini berasal dari bahasa latin “tremere” yang artinya bergetar. Pada saat itu, Linnaeus menempatkan Tremella dalam kelompok alga. Termasuk di dalamnya tumbuhan yang bertubuh seperti agar-agar, termasuk makro alga (seaweed), cyanobacteria, dan myxomycetes serta jamur.
Kemudian pada tahun 1800 Christiaan Hendrik Persoon, mendeskripsikan jamur jeli ini dengan nama Tremella foliacea yang digunakan hingga saat ini.
Jamur Leafy brain memiliki nama sinonim yakni, Tremella frondosa, Tremella fimbriata Pers., Gyraria foliacea (Pers.) Gray, Tremella succinea Pers., Tremella nigrescens Fr. Selain itu juga Ulocolla foliacea (Pers.) Bref, Exidia foliacea (Pers.) P. Karst, Phaeotremella pseudofoliacea Rea, dan Tremella foliacea var. succinea (Pers.) Neuhof.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Tubuh buah jamur Leafy brain awalnya berbentuk seperti cakram. Seiring waktu semakin berkembang menjadi lipatan-lipatan yang berbelit dan tidak beraturan dengan tepiannya yang membulat. Tubuh buah tersebut dapat tumbuh antara 2 hingga 20 cm. Lobus yang terlipat seperti daun umumnya berwarna cokelat kemerahan atau cokelat pucat kemerahan, terkadang juga oranye kemerahan.
Ketika mengembang sempurna, jamur Leafy brain terlihat lebih banyak lipatan daripada kerabat dekatnya T. mesenterica dan T. aurantiaca. Saat mengering, jamur ini menjadi kerak keras berwarna kehitaman, dan saat keadaan ini sulit untuk kita kenali. Kemudian saat hujan turun, tubuh buah jamur ini akan terhidrasi kembali dan berwarna seperti semula.
Spora jamur ini berbentuk subglobose hingga ellipsoidal lebar dan bertekstur halus. Selain itu, dindingnya tipis, berukuran 6,5-10 x 4,5-8µm, dan cetakan spora berwarna putih. Di samping itu, jamur leafy brain mampu bereproduksi secara seksual dan aseksual. Berkembang biak tidak hanya melalui basidiospora tetapi juga dengan menghasilkan konidiospora.
Sementara itu, waktu yang tepat untuk menemukan jamur ini ialah saat akhir musim panas dan musim gugur.
Habitat dan Distribusi Leafy brain
Jamur Leafy brain tumbuh parasit pada jamur genus Stereum, termasuk S. ostrea, S. hirsutum dan S. complicatum. Umumnya muncul pada kayu mati yang telah diserang oleh jamur pembusuk kayu Stereum hirsutum, yang biasa kita sebut sebagai Kerak Tirai Berbulu. Jamur tersebut menjadi tempat makan (inang) bagi jamur ini.
Distribusi jamur ini meliputi seluruh Inggris Raya, Irlandia, dan negara-negara Eropa lainnya dari Norwegia hingga Portugal. Selain itu, tercatat temuannya di sebagian besar wilayah beriklim sedang seperti Afrika Utara, Asia, Australia, dan Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Kandungan dan Manfaat
Melansir berbagai sumber, jamur Leafy brain dapat kita makan tetapi memiliki rasa yang buruk dan dianggap tidak penting dalam dunia kuliner. Namun, ekstrak jamur ini mengandung senyawa antitumor yang telah efektif diuji pada tikus putih dengan dosis 300 mg/kg menghambat pertumbuhan kanker Sarkoma 180 dan kanker padat Ehrlich sebesar 60 %.
Taksonomi Jamur Leafy brain
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin