Buah labu kuning (Cucurbita pepo) memiliki beragam nama seperti Zucchini, Courgette, Pumpkin, Field pumpkin, Ozark melon, Texas gourd. Berasal dari famili Cucurbitaceae serta berkerabat dengan Momordica sp, Cucumis sp, Sechium sp, Cucurbita sp, dan Citrullus sp.
Buah labu kuning sangat mudah kita temukan di swalayan ataupun pasar tradisional. Karena buah ini dapat masyarakat manfaatkan sebagai sayuran saat masih muda dan berwarna hijau.
Morfologi dan Ciri-ciri Umum
Labu kuning merupakan tanaman tahunan yang tumbuh merambat hingga mencapai panjang 5 meter. Batangnya berbuku-buku serta berbulu halus, dengan tangkai daun berukuran panjang sekitar 6-9 cm. Selain itu, tanaman ini memiliki daun berbentuk segitiga atau bulat telur dengan permukaannya yang diselimuti bulu halus serta memiliki banyak sulur.
Tanaman ini termasuk berumah satu, bunga jantan dan betinanya berada dalam satu tumbuhan yang sama. Bunganya berwarna kuning kecokelatan dengan kelopak bersudut 5. Mahkota bunga berbentuk jorong berukuran sekitar 5 × 3 cm dengan ruas-ruas tegak dan ujung lancip. Selain itu, juga memiliki benang sari berjumlah 3 yang berukuran sekitar 15 mm.
Tangkai buahnya kuat dan menebal di bagian ujungnya. Terdapat variasi pada bentuk buah labu kuning yang memiliki banyak biji berbentuk bulat telur berwarna putih. Sebagian besar varietas menghasilkan buah silindris berwarna hijau tua, tetapi beberapa menghasilkan bentuk bulat dengan warna kuning-hijau hingga hampir hitam.
Distribusi dan Habitat Labu Kuning
Buah labu kuning berasal dari Amerika Utara, merupakan tanaman yang agresif dan lebih menyukai tanah yang cukup lembap serta terpapar sinar matahari dengan baik. Tanaman ini paling cocok untuk lanskap yang luas, tetapi juga dapat tumbuh dengan baik di kebun sayur, di teralis, dan sebagai penutup tanah yang terbuka.
Tanaman ini juga telah terdistribusikan secara luas di berbagai negara di dunia, baik yang beriklim tropis ataupun subtropis. Bahkan tanaman ini juga tahan suhu beku di Inggris.
Kandungan dan Manfaat
Buah labu kuning mengandung senyawa antioksidan, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), serta serat yang memiliki sifat hepatoprotektif dan antiaterogenik. Pada sebagian besar negara di dunia, labu kuning telah banyak masyarakat gunakan untuk mengobati diabetes, baik secara internal maupun eksternal untuk pengobatan cacing dan parasit.
Selain itu, labu ini juga kaya akan asam oleat, asam linoleat, dan tokoferol serta memiliki stabilitas oksidatif yang sangat tinggi.
Sementara itu, bagian buahnya memiliki rasa yang ringan dan dapat kita goreng, panggang, tambahkan ke dalam pasta, sup, dan lainnya. Ternyata bagian bunganya juga dapat dimakan dan terkadang digoreng untuk dijadikan camilan. Selain itu, bagian bijinya juga dapat digiling menjadi bubuk dan dicampur dengan sereal untuk membuat roti.
Taksonomi Labu Kuning
Penulis : Anisa Putri
Editor : Ari Rikin